TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Warga Kaliwungu Kabupaten Kendal mengeluhkan jalan menuju pelabuhan yang berdebu.
Setidaknya lebih dari satu kilometer akses jalan utama ke pelabuhan berdebu tebal.
Sebagian titik juga tampak rusak berlubang sedalam 40 sentimeter.
Baca juga: Polres Kendal Sandang Predikat Pelayanan Prima, 3 Terbaik di Jateng, Ini Pesan Bupati
Baca juga: 40 Pedagang Pasar Tradisional Kendal Dapat Suplai Minyak Goreng
Baca juga: Bupati Kendal: Soal Sampah Jadi Masalah Bersama, Ya Pemerintah dan Masyarakatnya
Baca juga: Pendapatan Asli Daerah Kendal Sektor PBB Ditarget Rp 105 Miliar
Berdebunya Jalan Pelabuhan Kendal ini membuat udara sekitar kotor.
Masyarakat mengeluhkan dampak jalan yang berdebu karena mengganggu kesehatan, utamanya bagi masyarakat yang menggunakan akses jalan pelabuhan menuju lokasi kerja.
Seperti pertambakan dan pertanian.
Diketahui, tebalnya debu jalan pelabuhan ini disebabkan banyaknya armada truk yang mengangkut tanah galian C untuk meratakan wilayah di sekitar Kawasan Industri Kendal (KIK).
Sebagian material tanah yang diangkut berjatuhan hingga menumpuk di sepanjang jalan.
Selain berdebu, jalan dengan konstruksi beton itu juga menjadi becek dan licin ketika diguyur hujan.
Jalan menjadi bergelombang yang bisa membahayakan pengendara yang melintas.
Warga Mororejo Kaliwungu, Maskur berharap, perusahaan bersangkutan yang tengah melakukan proses pembangunan bertanggungjawab atas kebersihan jalan.
Sebab, proses pengangkutan material tanah untuk perataan kawasan itulah yang menjadi penyebab utama akses menuju pelabuhan berdebu dan becek ketika hujan.
"Paling tidak setiap jam dibersihkan dengan cara disapu dan disiram."
"Sehingga debu dan tanah tidak sampai menutup beton."
"Kalau seperti ini, jalan jadi berdebu, kalau hujan jadi licin," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, permasalahan ini harus segera diselesaikan agar tidak semakin berdampak kepada masyarakat.
Jika dibiarkan, kesehatan warga sekitar pelabuhan juga bakal terganggu.
Seperti, menimbulkan gangguan sesak napas, sakit mata, dan beberapa gangguan kesehatan lainnya.
Maskur juga mendorong Bupati Kendal untuk bersikap tegas menertibkan truk-truk yang membawa material tanah.
Misalnya, menertibkan standar operasional dengan mengharuskan adanya penutup bak truk dengan terpaulin atau sejenisnya sampai rapat.
Supaya tidak terjadi material yang tumpah di jalanan.
"Misal hal ini, pihak KIK juga terlibat, semestinya juga bertanggungjawab atas kebersihan jalan."
"Kalau pas jalan, harus hati-hati, terutama saat hujan, karena licin."
"Sudah banyak kejadian motor tergelincir dan jatuh," ujar dia.
Menanggapi itu, Pj Sekda Kendal, Sugiono mengatakan, jalan tersebut merupakan jalur khusus yang dikelola Dishub Kabupaten Kendal.
Pihaknya pun bakal berkordinasi penuh dengan Dishub untuk mengurai permasalahan itu.
Sementara, Plt Kepala Dishub Kabupaten Kendal, Asiati Rosyada berkata, jalan menjadi kurang representatif akibat seringnya dilalui truk pengangkut material tanah.
Pihaknya bakal berkordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait agar penanganan jalan pelabuhan lebih maksimal, sehingga kondisi jalan dalam keadaan baik.
Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang YouTube Shorts, Upload Video Pendek Dapat Gaji
Baca juga: Dua Lembaga di UMP Purwokerto Tersertifikasi ISO 9001:2015
Semprot Debu dengan Armada Damkar
Menanggapi keluhan masyarakat, petugas padam kebakaran Kendal terjun ke lokasi jalan pelabuhan dengan membawa beberapa mobil pemadam kebakaran.
Armada tersebut digunakan untuk menyemprotkan air lebih kencang agar debu di badan jalan bersih.
Upaya tersebut dilakukan tim damkar agar proses pembersihan lebih mudah dan cepat.
Sebab, jika dibersihkan manual dengan cara disapu, bakal memakan waktu lebih lama.
"Kami semprot menggunakan mobil pemadam kebakaran, untuk menghilangkan material tanah yang menutup badan jalan," kata Asiati Rosyada kepada Tribunjateng.com, Selasa (8/3/2022).
Pembersihan jalan ini rencananya akan dilakukan secara berkala.
Sehingga debu jalan tidak sampai tebal dan menutup badan jalan.
Selain membersihkan badan jalan, pihaknya juga melakukan pengurukan beberapa titik jalan yang rusak dan berlubang.
Dengan menggunakan material pasir dan batu untuk sementara waktu.
“Kami juga memasang spanduk peringatan di gapura Jalan Pelabuhan."
"Pesannya imbauan agar setiap bak truk terbuka agar ditutup dengan terpaulin selebar bak truknya."
"Agar material tidak berjatuhan," tuturnya.
Selain itu, pihak Dishub bakal melakukan pengawasan terhadap operasional truk yang membawa material ke wilayah KIK dan sekitarnya.
Nantinya, jika masih ditemukan truk yang melakukan pelanggaran, pihaknya akan memberikan surat peringatan kepada penambang ataupun kepada pihak penyedia jasa truk. (*)
Baca juga: Jalan Tembus Jangli Menuju Undip Semarang Dikerjakan Tahun Ini, Anggaran Tahap Awal Rp 29 Miliar
Baca juga: Kota Semarang Masih Berstatus PPKM Level 3, Dinkes Sebut Karena BOR Masih Tinggi
Baca juga: Dua Pemain Bali United Sindir Shin Tae-yong? Efek Ngebet Cari Pemain Keturunan Buat Timnas Indonesia
Baca juga: Penasaran Jadi Ketagihan, Istri Ikut Suami Konsumsi Sabu, Pasutri Asal Tegal Ini Beli Via WhatsApp