Sementara itu, Kepala Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Pati, Galih Mardi Ismiansyah mengungkapkan, total peserta BPJS Kesehatan di Blora per Mei 2022 ada 698.531 atau 76,7 persen dari total penduduk.
“Dari jumlah tersebut, sekira 40 ribu peserta di antaranya dalam kondisi menunggak."
"Sehingga program Rehab ini diharapkan dapat menjadi solusi,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, terkhusus untuk Kabupaten Blora, penerimaan iuran dari Januari hingga Mei 2022 adalah Rp 39.102.583.430.
“Angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan penerimaan iuran secara setahun penuh pada 2021 sebesar Rp 94.513.073.791," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/6/2022).
Ditambahkannya, untuk biaya pelayanan kesehatan pada Januari hingga Mei 2022, pembayaran kapitasi ke fasilitas kesehatan tingkat pertama Rp 19.775.507.225.
"Sedangkan pembiayaan pelayanan kesehatan di faskes rujukan tingkat lanjut (RS) hingga Mei 2022 telah mencapai Rp 46.682.480.121," ujarnya.
Dengan angka tersebut, sebenarnya masih lebih besar biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk membayarkan pelayanan Kesehatan dibandingkan penerimaan dari iuran.
Adapun dengan program Rehab ini diharapkan meringankan pembayaran iuran bagi peserta yang menunggak.
“Maka kami mengimbau masyarakat untuk tertib dan disiplin membayar iuran."
"Kami telah menyediakan beragam kanal pembayar yang memudahkan peserta dalam membayar iurannya,” tutupnya. (*)
Baca juga: Kemeriahan Sepakbola Api di Acara Sedekah Bumi Desa Kawak, Jepara
Baca juga: Narapidana Rutan Klas I Solo Dapat Pelatihan Jadi Barista
Baca juga: Harga Emas Antam Semarang di Level Rp 1.001.000 Hari ini, Ini Daftar Lengkapnya
Baca juga: Akademisi Unsoed Jadi Nara sumber Thematic Academy Kolaborasi Kominfo RI dan Unsoed