"Jadi kami tidak ada rasa canggung. Ya inilah rumah kami," tandasnya.
Ketua RW 11 Hedy Rahmat menuturkan kehadiran Puji ke kampungnya memiliki banyak cerita. Setelah bebas dari Nusakambangan dan kembali kampungnya, Puji tidak langsung pulang ke rumahnya.
"Puji memilih menyambangi rumah saya dan menunjukkan surat bebas murni. Ini membuat saya terkejut sekali dan terharu karena kembali ke kampung halaman," imbuhnya.
Rupanya kepulangan Puji ke kampung tersebut menimbulkan banyak rumor bahwa masyarakat menolak. Namun dirinya menjamin dan meyakinkan warga, bahwa Puji bisa menjadi orang baik untuk keluarga maupun masyarakat sekitar.
" Bukti beliau bisa kembali ke masyarakat seperti bapak-bapak lainnya," ujarnya.
Ia menuturkan mengikutkan Puji dan dua temannya mantan eks napiter pada upacara bendera merupakan bukti bahwa warganya tersebut telah kembali 100 persen ke pangkuan ibu pertiwi.
Selain itu menunjukkan ke masyarakat bahwa kehadiran mantan eks napiter tersebut merupakan bentuk dukungan dari warganya agar menjadi lebih baik.
"Ini merupakan bentuk dukungan masyarakat bahwa beliau adalah bapak yang baik keluarga dan masyarakat sekitar RW 11," tutur dia. (*)
Baca juga: Matematika Bukanlah Momok!
Baca juga: Berpakaian Adat Jawa di Detik-detik Proklamasi, Ganjar: Menyenangkan, Banyak Kejutan
Baca juga: Mengenalkan Pendidikan Multikultural Lewat IPS
Baca juga: Direktur Politeknik Bumi Akpelni Pimpin Upacara Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia
Baca juga: Pengibaran Kain Merah Putih Sepanjang 45 Meter di Menara Teratai Purwokerto Terkendala Angin Kencang