TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Alokasi anggaran untuk pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr Loekmono Hadi Kudus melonjak hampir dua kali lipat.
Dari semula anggaran 2021 sebesar Rp 29 miliar, namun gagal karena batal lelang.
Kini anggaran itu mengalami kenaikan menjadi Rp 56 miliar pada tahun ini.
Baca juga: Pusat Daur Ulang Sampah di Kudus, Mampu Olah Sampah 10 Ton Per Hari
Baca juga: Bupati Kudus HM Hartopo Dorong PMR Jadi Relawan Tanggap Bencana
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Gedung IBS RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Mustiko menyampaikan, kenaikan anggaran itu karena adanya perubahan rancangan yang kini menggunakan Modular Operating Theatre (MOT).
"Rencana tahun lalu yang dibangun tiga lantai itu belum MOT."
"Sedangkan tahun ini walaupun sudah tiga lantai, tetapi sudah MOT," jelas dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).
Diketahui, MOT itu merupakan sistem ruang operasi yang lebih canggih dibanding konvensional.
Jika sebelumnya para ahli medis harus memindahkan peralatan seperti meja operasi secara manual.
Dengan sistem itu, peralatan dapat berpindah secara otomatis hanya dengan satu klik tombol.
Menurut Mustiko, sistem MOT itulah yang membuat anggaran yang semula dirancang sebesar Rp 29 miliar itu bisa naik menjadi Rp 56 miliar dari pagu anggaran Rp 58,4 miliar.
"Karena sistem ini memerlukan ME (mechanical engineering) yang lebih matang."
"Jadi biayanya juga lebih besar," jelas dia.
Menurutnya, ruang operasi dengan teknologi MOT juga dinilai bisa membuat penanganan terhadap pasien menjadi lebih cepat.
Pasalnya, semua pelayanan ruang operasi terkontrol dalam satu panel utama.
"Kami pakai sistemnya MOT, yang terkontrol semuanya dalam satu panel."