Sumiati berkata, fasilitas makanan di tempat pengungsian DPRD Kabupaten Kudus tercukupi secara baik.
Termasuk fasilitas kamar mandi dan air bersih.
Dia berharap, kondisi banjir yang menggenangi tempat tinggalnya segera surut, sehingga bisa kembali beraktivitas seperti sediakala.
"Saat ini suami yang tinggal di rumah, mau ikut ke pengungsian jauh, air sudah tinggi, harus jaga rumah, dan kerja."
"Jadi kami terpisah sementara," ujarnya.
Baca juga: 16 Sekolah di Kudus Kebanjiran, Pembelajaran Melalui Daring
Petugas kesehatan dari RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus, Inaya Normafianti mengatakan, problematika batuk, pilek, hipertensi, meriang, maag, mual, hingga diare sering kali muncul di pengungsian yang disebabkan banyak faktor.
Karena itu, pengungsi juga harus memperhatikan faktor kebersihan diri dan lingkungan masing-masing, supaya tidak mudah terserang penyakit.
Disamping juga harus makan yang cukup, tidur yang cukup, dan rutin mengecekkan kesehatan badan kepada petugas medis yang ada.
"Petugas kesehatan disediakan di masing-masing posko pengungsian secara bergiliran."
"Kami cek kesehatan pengungsi, kalau ada gejala, kami berikan obat-obatan."
"Kalau keadaanya darurat, bisa dirujuk ke rumah sakit," jelasnya. (*)
Baca juga: Besok Rabu KRI Makassar Angkut BBM ke Karimunjawa, Malam Ini Tiba di Semarang
Baca juga: Hari Kedua Pencarian Masih Nihil, Korban Santri Ponpes Al Falah Jepara, Terseret Arus Kali Bakalan
Baca juga: Mengintip Kisah Produsen Kue Keranjang di Tegal, Mindayani Merintis Bersama ART Tetangga
Baca juga: Inilah Kuliner Legendaris di Kabupaten Semarang, Bakso Balungan Bu Satiyo Jadi Primadona Sejak 1987