"Kontraknya per tiga bulan."
"Kami evaluasi, kalau masih membutuhkan, kami pertahankan."
"Mereka mendapat uang transportasi," terang Iin, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/2/2023).
Sistem kerjanya, jelas Iin, tim kawan pajak ini akan terjun langsung ke lapangan setidaknya 10 hingga 15 lokasi per hari.
Mereka mendata potensi yang ada serta mengecek apakah pajaknya sudah masuk ke pemerintah daerah.
Mereka mendata dan memantau 11 mata pajak daerah.
"Misal, di restoran sampai penungguan berapa jumlah pengunjung yang ada apakah transaksi sudah sesuai atau belum."
"Mereka hanya membantu."
"Eksekusi di Bapenda Kota Semarang."
"Karena sebentar lagi kami mengedarkan PBB, kami fokus ke PBB terlebih dahulu," sebutnya. (*)
Baca juga: Kasus Anak Tukang Sayur Dikeroyok dan Ditusuk di Kudus, Pelaku Ada 4 Orang, Berikut Komentar Polisi
Baca juga: 2 Granat Temuan Warga Pekalongan Bakal Dimusnahkan Senin Pekan Depan
Baca juga: Uang Koin Rp 1.000 Dijual Ratusan Juta Diduga Mengandung Emas, Berikut Fakta Lengkapnya
Baca juga: TNI dan Polri Patroli Rutin ke Rumah yang Ditinggal Para Pengungsi Banjir di Pucangsawit Solo