TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pihak Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung mempersilakan untuk dilakukan digital forensik menguji keabsahan hasil pelaksanaan tes seleksi perangkat desa.
Hal tersebut disampaikan Ramadhan Pancasilawan, penanggung jawab tes ulang seleksi perangkat desa di SMP Negeri 1 Kudus.
Anggota Pusat Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Unpad Bandung itu pun mengkaim telah membuat dan menyusun jawaban sebagai tanggapan dari para peserta.
"Tanggapan telah disusun dan kami melihat sanggahan peserta hampir sama," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Polemik Seleksi Perangkat Desa di Kudus, Peserta Ranking 1 Nyatakan Sikap
Pada intinya, permasalahan awal tersebut terkait hasil yang tidak langsung keluar.
"Hasil yang tidak langsung keluar, lantaran adanya peserta yang terlambat datang."
"Sehingga ada akumulasi skoring awal."
"Hal tersebut juga tertulis di dalam surat tanggapan sanggahan," tuturnya.
Meski begitu, Ramadhan menjamin bahwa tidak ada pengkondisian apapun terkait tes seleksi perangkat desa itu.
"Ada hal-hal yang di dalamnya itu ada perubahan."
"Ada peserta yang terlambat datang kemudian dari sistemnya ada sedikit permasalahan."
"Tapi tidak ada pengondisionalan apapun."
"Hasil perubahan tiga kali, namun yang valid terakhir," jelasnya.
Baca juga: Operasi Candi 2023 Berakhir, Polres Kudus Catat 4.410 Pelanggar
Namun untuk membuktikan ada atau tidaknya penyengajaan perubahan nilai, pihaknya mempersilakan untuk dilakukan digital forensik.
"Silakan untuk dilakukan digital forensik."