TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bencana banjir yang berkepanjangan melanda sebagian daerah di Kabupaten Kudus dimanfaatkan dua pemuda menjadi ladang menebar kebaikan.
Mereka bernama Muhammad Wifaqul Azmi dan Muhammad Arif Al Fikri asal Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Usia belasan tahun ini tak menyurutkan semangat keduanya untuk membantu sesama.
Keduanya meluangkan waktu sejenak dari kesibukan kerja untuk membantu para korban banjir.
Baca juga: Banyak Investor Pilih Mundur, Anggap Regulasi Pemkab Kudus Kurang Menguntungkan
Azmi dan Arif, sapaan akrab keduanya terlihat mangkal di satu tempat di pinggir Jalan Raya Kudus - Purwodadi.
Jalan tersebut hingga saat ini masih tergenang banjir cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Keduanya tampak asyik memantau arus lalu lintas di tengah kepungan banjir.
Mereka juga antusias membantu menuntunkan sepeda motor yang mengalami mati mesin.
Azmi dan Arif juga kerap membantu pengendara dalam memperbaiki motor yang mogok agar bisa jalan kembali.
Semua itu dilakukan cuma-cuma tanpa memasang tarif, murni dilakukan untuk membantu sesama dan mengisi waktu luang.
Muhammad Wifaqul Azmi mengatakan, dia dan temannya sudah tiga hari terjun di lokasi banjir.
Biasanya mulai standby di kawasan banjir pukul 07.00 hingga menjelang waktu dhuhur.
Semua itu dilakukan manakala jadwal kerjanya di perusahaan swasta shift malam, sehingga paginya bisa dimanfaatkan untuk menolong warga.
Baca juga: Cerita Warga Kudus Berjibaku Terjang Banjir Tiap Hari, Menuntun Motor Hingga 1 Kilometer
"Enggak ada tarif, murni membantu."
"Kalau ada yang mau ngasih, kami terima."
"Tapi enggak pernah minta biaya jasa," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).
Hal senada juga disampaikan Muhammad Arif Al Fikri yang mendadak jadi relawan.
Kata dia, sasaran bantuan ditujukan kepada lansia, anak-anak, emak-emak, hingga muda-mudi yang sepeda motornya mengalami mati mesin.
Terkadang keduanya bergantian menjemput sasaran di tengah kepungan banjir dalam rangka membantu mendorongkan motor agar sampai di tempat yang lebih aman.
"Kalau ada yang memerlukan bantuan, kami bantu sebisanya," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Bupati Kudus Hartopo Pastikan Logistik untuk Pengungsi Banjir Aman
Arif merasa kasihan melihat warga yang harus menuntun motor cukup jauh menerjang banjir.
Karena beban pasti menjadi dua kali lipat dibandingkan saat menuntun motor dalam keadaan normal.
Dia menyebut, ketinggian banjir terus bertambah setiap harinya.
Mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi mengguyur Kabupaten Kudus.
Arif mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara di jalanan, lantaran banyak jalan yang rusak dampak banjir.
"Hanya untuk mengisi waktu luang."
"Pulang kerja daripada enggak ngapa-ngapain di rumah, mending bantu-bantu saja," tuturnya.
Niat mulia keduanya sesekali diapresiasi oleh pengendara yang dibantunya.
Apalagi, niat tolong-menolong itu dilakukan tanpa pamrih meminta imbalan. (*)
Baca juga: Terungkap! Alasan Anggota TNI ES Ngamuk dan Keluarkan Sangkur di Semarang
Baca juga: 91 Motor Berknalpot Brong Dikandangkan Polresta Surakarta, Hasil Operasi Sabtu Malam Minggu
Baca juga: BREAKING NEWS : 37 Komputer di SMPN 1 Bojong Digondol Maling, Pencuri Jebol Tembok
Baca juga: 854 Ikan Koi Tampil dalam Mini Kontes di Salatiga