"Di sini sehari bisa sampai Rp600 ribu, di rumah jauh dari angka itu," papar warga Sayung, Demak ini.
Tawaran pemerintah untuk pindah ke Terminal Terboyo tidak begitu ditanggapi gembira.
Sebab, para pedagang di sana saja sepi. Apalagi ditambah oleh pedagang pindahan.
"Nanti malah konflik," terangnya.
Penertiban pedagang di sepanjang jalan tersebut merupakan bagian dari persiapan rekayasa arus lalu lintas imbas peninggian jembatan Kaligawe.
Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk menghindari simpul kemacetan lantaran titik tersebut merupakan pertemuan arus dari tol maupun pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Namun, antara pelaksana proyek dengan jajaran kepolisian belum ada kesepakatan kapan rekayasa lalu lintas akan dilakukan.
"Kami Senin pekan depan (5/6/2023), baru ketemu pelaksana proyek. Kami minta dijelaskan konsep seperti apa untuk memperlancar arus lalu lintas," beber Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi.
Pihaknya, memiliki konsep awal untuk melakukan skema arus contraflow.
Arus kendaraan dari Demak ke Semarang atau timur ke barat akan dipecah dari Unissula sehingga kendaraan akan terbagi hingga putaran depan SPBU Jalan Komdor Laut, Terboyo Kulon.
Kendaraan kecil dari arah yang sama bisa masuk ke jalan tol yang langsung dikeluarkan ke arah jalan Raden Patah.
Arah sebaliknya, kendaraan berat yang masuk ke tol harus melewati gerbang tol Krapyak.
Kendaraan kecil dari arah Pelabuhan Tanjung Emas bisa melewati seperti biasa di jalur contraflow.
"Makanya lokasi itu harus bersih kendaraan yang parkir. Kemungkinan dirapikan dilebarin supaya bisa dibuat jalur," terangnya. (Iwn)