Bukan perkara listrik sebagaimana disangkakan penyidik.
“Saya ingin ini dibuka selebar-lebarnya (keterangannya),” terangnya.
Sebelumnya, Kamis 1 Juni 2023 malam, korban sempat menonton wayang kulit di Balai Desa Tunggu dan sempat terjadi keributan di sana.
Beberapa warga mengetahuinya.
Seorang saksi mata Jumangen, mengatakan, sempat melihat korban dibonceng tiga menggunakan sepeda motor oleh dua orang yang tak dikenalnya di malam itu.
Korban dibonceng dengan cara diapit dua pemuda lain bersepeda motor.
“Sempat merosot (jatuh), terus di pinggir jalan ditaruh dipijetin. Saya lihat dia pakai jaket, wajahnya banyak darah,” papar Jumangen ketika ditemui di Kota Semarang.
Korban melihat di pentas wayang kulit di Balai Desa Tungu itu memang sempat terjadi keributan.
Sementara saksi lain, Solin Mutamir melihat langsung saat proses evakuasi korban dari persawahan.
Lokasinya dekat rel kereta.
Saat itu sekira pukul 09.30 WIB, warga geger dengan penemuan mayat tersebut.
Penemuan itu kemudian dilaporkan ke penjaga rel, hubungi pemerintah desa, ada linmas, kemudian koordinasi ke Polsek dan ada Inafis Polres Grobogan.
"Kemudian ada Inafis datang pas Zuhur,” ungkapnya.
Solin lantas mengabadikan insiden itu dengan kamera ponselnya.
Selain tersangka Subandi adapula satu tersangka lainnya yakni Aris Muntoza (53), tetangga dari Subandi.