Berita Sukoharjo

Ini Upaya Pemkab Sukoharjo Wujudkan Kelembagan Petani yang Modern dan Mandiri

Penulis: Muhammad Sholekan
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sukoharjo Etik Suryani memberikan bantuan secara simbolis kepada para petani dalam pembinaan kelembagaan petani di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (18/7/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Dalam rangka mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menggelar pembinaan kelembagaan petani. 

Pembinaan dilakukan di Kecamatan Baki dan dibuka oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Selasa (18/7/2023). 

Etik menyampaikan, sektor pertanian penuh dengan ketidakpastian.

Dalam berbudidaya tanaman banyak risiko yang dihadapi dari awal budidaya hingga panen. 

"Faktor lahan, air, iklim, dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) menjadi kendala dalam keberhasilan berbudidaya,” ucap Etik kepada Tribunjateng.com, Selasa (18/7/2023). 

Baca juga: Malam Resepsi Harlah 77 Sukoharjo Sukses Digelar, Pemkab Akan Hadirkan Wayangan

Baca juga: Hari Jadi ke-77 Kabupaten Sukoharjo, Bupati Pimpin Upacara Kenakan Pakaian Adat Palembang

Oleh karena itu, lanjut Etik, pemerintah harus hadir untuk membantu dan mempunyai komitmen yang besar pada pembangunan di sektor pertanian. 

Pasalnya, tantangan di sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo yang paling nyata dihadapi di masa yang akan datang adalah semakin meningkatnya kebutuhan pangan, tetapi luas lahan pertanian semakin berkurang. 

Selain itu, juga masih kurangnya infrastruktur pertanian, baik berupa jaringan irigasi, pengembangan sumber air baru untuk pertanian, prasarana jalan pertanian. 

Selain itu juga ketersediaan benih dan bibit bermutu yang masih terbatas, masih lemahnya kelembagaan petani dan kemampuan kelompok petani dalam persaingan global. 

“Adanya anomali iklim berupa el nino dan gangguan OTP menjadi ancaman gagal panen."

"Untuk itu kolaborasi stakeholder untuk mengatasi kendala ini harus lebih intensif agar kerugian di tingkat petani dapat dikendalikan dan ketersediaan pangan tetap terjaga,” jelasnya. 

Untuk menyiasati kemunculan el nino setelah tiga tahun fase, Etik berharap kepada semua petani untuk segera mempercepat tanam, memanfaatkan ketersediaan air. 

Baca juga: Tanamkan Kebanggaan jadi Wong Sukoharjo di Momen Hari Lahir ke-77, Pemkab Siapkan 7 Panggung Hiburan

Baca juga: Bupati Sukoharjo Sampaikan Dua Raperda Non APBD Soal Pajak dan Kearsipan ke DPRD

Hal itu agar pada saat puncak el Nino pada September 2023, fase pertumbuhan tanaman sudah tidak membutuhkan air. 

Dia juga meminta memanfaatkan sumber-sumber air yang masih tersedia untuk memaksimalkan produksi komoditas pertanian. 

Juga, gunakan benih yang berumur pendek dan tahan kekeringan agar Kabupaten Sukoharjo tidak hanya surplus pangan. 

Namun, juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya. 

Dalam kesempatan itu, secara simbolis Bupati menyerahkan bantuan dari Pemkab Sukoharjo khususnya di Kecamatan Baki. 

Bantuan antara lain berupa irigasi air tanah, jalan produksi pertanian, jaringan irigasi tersier, cultivator, pompa air, dan bantuan hibah. 

“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan Kabupaten Sukoharjo tetap dapat menjadi lumbung padi di Jawa Tengah,” tandasnya. (*)

Baca juga: Kata Rektor Jamal Wiwoho Menyoal Dugaan Korupsi di UNS Solo: Kalau Ada Apa-apa Kami Siap Dipanggil

Baca juga: Wacana Liga 1 Perlu Dihentikan Sementara Karena Beragam Kericuhan Suporter, Ini Kata Menpora

Baca juga: Bayu Eka Sari Nyusul Luis Milla, Asisten Pelatih Persib Bandung Ini Mengundurkan Diri

Baca juga: Bahagia Rachadi Jemaah Haji Asal Pekalongan Seketika Jadi Duka, Istri Meninggal Setibanya di Solo

Berita Terkini