Berita Blora

Edy Wuryanto Sayangkan Bobroknya Sistem Pengujian Calon Nakes, 8.000 Orang Tertunda Ikuti CBT

Penulis: ahmad mustakim
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mendapatkan laporan melalui pesan WhatsApp maupun telepon terkait gagalnya uji kompetensi sekira 8.000 calon tenaga kesehatan.

Penyelenggaraan uji kompetensi pada Minggu (20/8/2023), harus ditunda karena tes yang berbasis komputer atau CBT itu mengalami kendala.

Yang menjadi masalah, banyak peserta yang sudah mengeluarkan biaya pengujian dan akomodasi untuk datang ke tempat uji kompetensi.

Diketahui, uji kompetensi merupakan tahapan yang harus dilalui lulusan sekolah kesehatan atau calon nakes untuk memenuhi persyaratan mendapat surat tanda registrasi (STR) maupun surat izin praktik (SIP).

Baca juga: Banyak Agenda Agustusan, Polisi di Blora Imbau Warga Antisipasi Curanmor

Baca juga: Pratama Arhan Menikah Hari Ini di Jepang, Keluarga di Blora Siapkan Syukuran 100 Orang

Penyelenggara tes ini secara nasional, yakni asosiasi profesi kesehatan dan asosiasi perguruan tinggi melalui komite nasional uji kompetensi mahasiswa bidang kesehatan yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Adapun biaya pendaftarannya Rp 275.000 per orang.

“Biaya ini belum termasuk biaya perjalanan, penginapan, dan konsumsi selama berada di lokasi."

"Bagi mereka yang berada di kepulauan atau daerah 3T pasti biayanya lebih mahal untuk mencapai lokasi tes."

"Bagi mahasiswa tentu ini biaya yang tidak murah,” ucap Edy Wuryanto kepada Tribunjateng.com, Senin (21/8/2023).

Legislator dari Dapil Jawa Tengah III itu prihatin dengan adanya masalah ini.

Peserta sudah mempersiapkan diri hingga datang ke lokasi ujian.

Menurut cerita yang didapat Edy, mulanya server lambat lalu akhirnya malah mati total.

Kejadian ini menimbulkan keresahan.

“Mereka yang mau ujian pasti sudah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari."

"Ini harus harus ada tanggung jawab dari penyelenggara,” desak Edy Wuryanto.

Baca juga: Pria Blora Aniaya Perempuan Sampai Luka Berat, Polisi: Balas Dendam, Dulu Sering Dibuli

Baca juga: Blora Darurat Kekeringan, Dropping Air Bersih Capai 715 Ribu Liter

Halaman
12

Berita Terkini