Pemilu 2024

Begini Ketika Kuli Bangunan Ambil Job Merakit Kotak Suara di Boyolali: Bayarannya Lebih Tinggi

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mardiyono, salah satu pekerja perakitan kotak suara di Gudang Logistik KPU Kabupaten Boyolali, Selasa (9/1/2024).

Baginya, perakitan kota suara ini tak seberat kerja di proyek bangunan.

Baca juga: Komisioner KPU Kudus: PPP dan Perindo Harus Perbaikan Laporan Dana Kampanye

Baca juga: 495 Kotak Suara KPU Solo Rusak, Ada Yang Robek Hingga Banyak Staples

Selain terhindar dari sinar matahari langsung.

Upah borongan yang bakal diterima juga lebih banyak.

Dimana untuk setiap kotak yang dirakit, dia mendapatkan upah Rp 1.400.

"Sehari, mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00, saya bisa merakit 120 kotak suara," katanya.

Sedangkan jika kerja di bangunan upah per hari yang diterima Rp 100 ribu.

Hal senada juga diungkapkan Singgih Hanjoyo.

Warga Boyolali itu mengaku setiap musim pemilu selalu ikut persiapan logistik.

"Pekan lalu ikut pelipatan surat suara."

"Terus diminta pindah perakitan kotak suara," jelasnya.

Baginya, upah yang diterima lebih tinggi dari pekerjaan kasar lainnya.

"Kalau dihitung rata-rata, per hari Rp 150 ribu."

"Cukup lumayan banyak," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Berkah Pemilu, Kuli Bangunan di Boyolali Alih Profesi Jadi Perakit Kotak Suara, Upahnya Lebih Tinggi

Baca juga: Pengakuan Dede Jaya, Pelaku Pembunuhan Berencana Pedagang Semangka Karena Selingkuh Dengan Istrinya

Baca juga: Selamat Jalan Kaisar! Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Meninggal Dunia

Baca juga: Kisah Pilu Mahasiswa Malang Berakhir Tragis, Karena Depresi Tak Bisa Selesaikan Skripsi

Baca juga: Tahun Baru Makin Cuan di Aplikasi Penghasil Uang Dapat Cash: Selesaikan Misi Langsung Cair

Berita Terkini