TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Karanganyar bakal melibatkan BUMD serta ASN dalam rangka stabilisasi harga pangan.
TPID telah menyiapkan sejumlah program strategis dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan.
Mulai dari bazar pangan murah, gerakan kenyang tanpa nasi, serta ASN membeli produk lokal.
Program-program tersebut telah disosialisasikan TPID kepada sejumlah stakeholder dalam sosialisasi program kerja 2024 di Aula Hotel Taman Sari Karanganyar, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Inilah Capaian Investasi Karanganyar Tahun 2023, Heru: Naik Dua Kali Lipat dari Target
Baca juga: Video Pembangunan Training Camp NPC di Karanganyar Dipercepat
Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Karanganyar, Sri Asih Handayani menyampaikan, ada sejumlah hal yang perlu dicermati terkait pangan yakni kenaikan harga beras, cabai, dan bawang putih.
TPID berupaya menjaga stabilitas harga pangan dengan membuat sejumlah program.
Salah satunya yakni program kenyang tanpa nasi dalam rangka mengurangi konsumsi masyarakat terhadap beras dengan memberikan alternatif pangan lokal seperti umbi-umbian.
Pihaknya akan berkolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM dalam mengolah bahan pangan lokal.
Selain itu ASN di Kabupaten Karanganyar juga akan disarankan untuk membeli produk UMKM non-beras guna mengawali mengaplikasikan program kenyang tanpa nasi.
Pihaknya juga mendorong untuk menyajikan produk olahan non beras saat acara dinas.
"Kami juga menggelar gerakan pangan murah di 17 kecamatan, bekerja sama dengan BUMD supaya mengalokasikan CSR mereka untuk memberikan subsidi kepada masyarakat untuk penyediaan pangan murah," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Pembangunan Training Camp NPC di Karanganyar Dipercepat, Oktober 2024 Rampung
Baca juga: 90 Menit Beras 3 Ton Ludes Terjual, Bazar Pangan Murah di Mojogedang Karanganyar
Menurutnya, upaya gerakan pangan murah tersebut dilakukan dalam rangka menyikapi adanya sejumlah kenaikan harga pangan seperti beras dan lainnya.
Selain beras, terang Asih sapaan akrabnya, ASN di Karanganyar juga disarankan untuk membeli telur dari peternak lokal.
Hal tersebut dilakukan untuk menyerap hasil panen yang melimpah dari para peternak serta upaya penanganan stunting.
"Jadi tanggal tertentu beli telur, nanti dibantukan ke wilayah yang terdapat kasus stunting," terangnya.
Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi mengatakan, pemda berupa mengoptimalkan peran serta seluruh stakeholder untuk terlibat dalam pengendalian inflasi.
Salah satunya dengan melibatkan ASN serta BUMD.
Pemda telah bekerja sama dengan Bulog untuk melakukan stabilisasi harga dengan menggelar gerakan pangan murah.
"Sudah berjalan di 12 titik dan kami akan tambahkan lagi."
"Kami dorong BUMD untuk melakukan itu."
"PUDAM Tirta Lawu sudah ambil peran dengan menggelar di Karangpandan," tuturnya.
Sementara itu terkait gerakan kenyang tanpa nasi, terang Timo sapaan akrabnya, hal tersebut merupakan antisipasi seiring meningkatnya kebutuhan beras serta kenaikan harga beras yang telah mencapai Rp 15 ribu per kilogram hingga saat ini.
"Kami berupaya memberikan alternatif, kami ada produk unggulan singkong jaraktowo," ungkapnya. (*)
Baca juga: Breaking News, Izin Usaha Perumda BPR Bank Purworejo Dicabut
Baca juga: Persib Bandung Vs PSIS Semarang Digelar 27 Februari di Stadion Si Jalak Harupat
Baca juga: VIRAL Kades Pecat Sepihak 5 Ketua RT, Penyebabnya Tak Mau Bantu Menangkan Caleg Pilihannya
Baca juga: Kabar Terbaru Hard Gumay, Sakit Hingga Lumpuh, Berat Badan Turun 20 Kg: Makanan Nolak Semua