TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus tengah fokus melakukan penataan kawasan Menara Kudus yang ada di Desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus berikut 9 desa penyangga yang ada di sekitarnya.
Penataan ini berkaitan upaya peningkatan pelayanan wisatawan yang datang ke kawasan Menara Kudus.
Plt Kabid Pariwisata Disbudpar Kabupaten Kudus, M Aflah mengaatakan, 9 desa penyangga yang ada di sekitar kawasan Menara Kudus itu meliputi Desa Janggalan, Demangan, Damaran, Langgardalem, Kajeksan, Kerjasan, Sunggingan, Purwosari, dan Bakalankrapyak.
Baca juga: Disbudpar Kudus Terus Upaya Kembangkan Museum Patiayam dan Kretek
Baca juga: Dulu Cuma Kuli Serabutan, Soleh Pria Asal Kudus Kini Jadi Bos Besi Behel dan Cakar Ayam
“Sudah ada Perbup (peraturan bupati) yang mengatur tentang kawasan Menara."
"Di situ ada satu zona inti yaitu Desa Kauman dan ada 9 desa penyangga,” kata M Aflah kepada Tribunjateng.com, Rabu (17/4/2024).
Dalam upaya penataan dan pengembangan 9 desa penyangga tersebut, kata Aflah, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah dinas yang terlibat.
Misalnya dinas yang membidangi desa maupun dinas yang membidangi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Pada intinya penataan ini untuk meningkatkan pelayananan agar wisatawan yang datang ke kawasan menara merasa aman dan nyaman,” kata Aflah.
Aflah mengakui memang selama ini dalam upaya penataan kawasan Menara Kudus belum maksimal.
Utamanya yang berkaitan dengan konsep Sapta Pesona atau konsep sadar wisata yang melibatkan masyarakat sebagai tuan rumah destinasi wisata.
“Konsep paling mendasar dalam pengembangan ini meliputi kebersihan, ramah tamah,” kata Aflah.
Baca juga: DPRD Kudus Soroti Perbaikan Sarpras Pendidikan, Disdikpora Diminta Petakan Lagi Sekolah Rusak
Baca juga: Eka Hapsari Raup Untung Besar dari Usaha Slondok di Kudus, Bisa Bangun Rumah dan Beli Mobil
Selain keterlibatan masyarakat di wilayah desa penyangga dalam mendukung kenyamanan wisatawan, pihaknya juga fokus melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan tukang ojek di kawasan Menara Kudus.
Kesadaran mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang ke kawasan Menara Kudus merupakan yang utama.
Upaya penataan yang pihaknya lakukan di 9 desa penyangga kawasan Menara Kudus tersebut diharapkan masing-masing desa bisa menghadirkan potensi terbaiknya.
Misalnya potensi kuliner. Aflah menyebutkan, di kawasan Desa Janggalan ada kuliner berupa puli kotokan.