LDII

DPP LDII: Kurban Wujud Ketakwaan yang Dorong Kesalehan Sosial dan Individu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam siarannya persnya. Ia mengajak umat Islam menata niatnya dalam berkurban. Ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi landasan dalam berkurban, yang mendorong kesalehan sosial dan individu.

Kesalehan sosial ini pada akhirnya, membangun rasa kebersamaan. Umat Islam tidak lagi memandang ormas, apalagi suku dan budaya, “Ukhuwah basariyah menjadi semakin kuat, dan ini menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara,” imbuh Dody.

Ia berpendapat, kurban yang dilakukan pada saat 10 Zulhijah nanti, mendorong perputaran ekonomi. Menurutnya peternak dan petani itu sama, mereka memproduksi komoditas sejak bibit. Saat melepasnya ketika layak dijual, di situlah pendapatan mereka terakumulasi.

“Mereka bisa menabung, membeli anakan dan memeliharanya. Sisa uang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan membiayai sekolah anak-anak mereka. Makin banyak yang berkurban, makin meningkat kesejahteraan peternak dan keluarganya,” pungkas Dody.

DPP LDII pada 17 Juni 2024 atau 10 Zulhijah 1445 menyiapkan lebih dari 3.700 lokasi salat Idul Adha di seluruh Indonesia.

Dari ribuan tempat itu, berdasarkan data tahun 2023 lalu berkurban 47.341 ternak, dengan rincian 25.154 ekor sapi, 18 ekor kerbau, dan 22.169 ekor kambing.

“Menurut catatan media massa, diperkirakan kurban yang dilakukan warga LDII pada tahun 2023 memutar ekonomi sebesar Rp652 miliar. Insya Allah tahun 2024 ini akan meningkat jumlah hewan kurbannya,” ujar Dody. (*)

Baca juga: Hari Media Sosial 2024: DPP LDII Ingatkan Pentingnya Literasi Digital pada Era Media Sosial

Baca juga: Tentukan 1 Zulhijah, DPP LDII Amati Hilal dari 100 Titik Lebih

Baca juga: Design Class 2024 Santri Santriwati LDII di Ponpes Mahasiswa Bina Khoirul Insan Sukses Paripurna

Baca juga: Design Class 2024 Santri Santriwati LDII di Ponpes Mahasiswa Bina Khoirul Insan Sukses Paripurna

Berita Terkini