TRIBUNJATENG.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memburu perempuan asal Jawa Timur Dewi Astuti yang diyakini menjadi gembong narkoba jaringan internasional.
Selama ini, Dewi Astuti beroperasi mengedarkan barang haram itu di kawasan yang dikenal dengan Golden Triangle atau Segitiga Emas.
Nama Dewi Astuti kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Tak hanya bandar besar, ia juga disebut-sebut menjadi perekrut kurir Narkotika jaringan internasional.
Nama Dewi Astuti mencuat setelah BNN membongkar peredaran heroin 2,76 kilogram.
Terungkapnya kasus tersebut berawal saat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengamankan seorang pria berinisial ZM pada 24 September 2024.
ZM saat itu baru tiba di Terminal 3 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta setelah menumpang pesawat dari Singapura.
Setelah kopernya digeledah, ditemukan narkotika jenis heroin sebanyak 2.760 gram yang disembunyikan di dinding koper.
Baca juga: 10 Polisi Dipecat Usai Terbukti Gelapkan 1 Kg BB Narkoba, Tak Terima Malah Ajukan Banding
Setelah diperiksa, ZM mengaku bila barang haram tersebut akan diserahkan kepada SS.
Beranjak dari pengakuan ZM, tim BNN pun bergerak menangkap SS.
Selanjutnya, BNN dari keterangan SS diketahui pelaku lain berinisial AH.
AH merupakan orang yang memerintahkan ZM dan SS untuk mengambil heroin dari seorang perempuan bernama Dewi Astuti (DA) di Kamboja.
Berdasarkan petunjuk tersebut, tim BNN pun akhirnya menangkap AH di Medan, Sumatera Utara.
Profil Dewi Astuti
Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom mengungkap sosok Dewi Astuti yang saat ini bersatus DPO.
Jaringan narkotika Dewi Astuti berbeda dengan sindikat Fredy Pratama yang saat ini juga masih menjadi buruan aparat penegak hukum di Indonesia.
"Sindikat heroin ini adalah sindikat yang berbeda dengan Fredy Pratama," kata Marthinus di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2024).
Marthinus pun mengungkap bila Dewi Astuti sudah termonitor berkali-kali terlibat dalam peredaran gelap Narkotika.
"Dia juga sudah berkali-kali kita monitor, namanya Dewi Astuti," ucap Marthinus.
Baca juga: Polri Ingin Barter DPO Bos Narkoba Fredy Pratama dengan Buronan Thailand Chaowalit Thongduang
Lebih jauh Marthinus menuturkan, Dewi Astuti selama ini diketahui kerap beroperasi di wilayah negara Golden Triangle.
Golden Triangle atau segitiga emas merupakan istilah untuk lokasi tiga negara yakni Laos, Myanmar, dan Thailand.
Kawasan ini dikenal sebagai Segitiga Emas karena merupakan penghasil utama opium dan heroin di Asia Tenggara.
"Dari hasil analisa jaringan internasional, dia (Dewi Astuti) adalah Warga Negara Indonesia bergabung dengan jaringan Afrika dan sangat mungkin orang-orang yang ditangkap di Adis Ababa (Ethiopia) bagian dari sindikatnya dia," jelasnya.
Untuk memburu Dewi Astuti, BNN pun telah mengajukan Red Notice ke kepolisian internasional.
"Supaya dia menjadi buruan internasional menjadi musuh bersama polisi di seluruh dunia," ucapnya.
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com