UKSW Salatiga

Jurnalistik Berintegritas di Tengah Tantangan Digital: Perspektif Dosen dan Alumni UKSW

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tokoh dosen dan alumni UKSW yang berkiprah dan berdampak di dunia jurnalistik.

Fredirikus Boeloe Ladi: Menjadi Jurnalis yang Berpihak pada Kebenaran

Fredirikus Boeloe Ladi S.Sos., M.Si., alumni Prodi Magister Studi Pembangunan (MSP) Fakultas Interdisiplin (FId) UKSW, adalah contoh lain dari jurnalis yang tak hanya mengandalkan pengetahuan jurnalistik, tetapi juga komitmen kuat pada etika dan nilai-nilai sosial.

Kiprahnya sebagai jurnalis di TVRI hingga kini tidak lepas dari pengaruh besar nilai-nilai Satya Wacana yang ia pelajari semasa kuliah.

Bagi Fredirikus, pengalaman selama di UKSW memberikan wawasan yang lebih dalam tentang teori-teori sosial dan pembangunan yang sangat berguna dalam tugasnya sebagai jurnalis, terutama dalam menyampaikan isu-isu sosial yang penuh tantangan.

Salah satu topik yang banyak ia angkat dalam pemberitaan adalah masalah kerusakan hutan dan praktik illegal logging di daerah asalnya, Pulau Sumba.

Fredirikus menilai bahwa pendidikan di UKSW memberikan landasan kuat untuk memahami isu sosial, terutama terkait dengan kerusakan hutan dan dampaknya terhadap masyarakat.

“Nilai-nilai Satya Wacana, seperti pengabdian kepada masyarakat dan keberagaman, menjadi pondasi dalam setiap karya jurnalistik. Di tengah kemajuan teknologi yang memudahkan produksi informasi, jurnalis harus melakukan verifikasi dan validasi informasi agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks,” pesannya kepada jurnalis untuk tetap teguh memegang etika. 

Irwan Julianto: Mengabdi Melalui Jurnalisme yang Berintegritas

Dr. Irwan Julianto, MPH., alumni Fakultas Biologi UKSW angkatan 1973 yang memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di Kompas, mengungkapkan bahwa dunia jurnalistik kini sedang mengalami perubahan yang signifikan.

"Saya menyaksikan bagaimana media cetak mulai bertransformasi ke media digital, dan tantangan terbesar bagi jurnalis saat ini adalah bagaimana tetap menjaga kredibilitas dan kualitas informasi," ujar Irwan, yang kini mengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN). 

Irwan mengungkapkan bahwa salah satu nilai yang ia bawa dari UKSW adalah "Creative Minority", yang mengajarkan untuk selalu berinovasi, namun tetap setia pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam jurnalisme.

Sebagai seorang wartawan, Irwan berpendapat bahwa media harus terus berperan sebagai kontrol sosial yang memberikan informasi terpercaya kepada publik, apalagi di tengah berkembangnya media sosial yang seringkali berisi informasi palsu atau hoaks.

Sebagai seorang yang telah mendalami berbagai bidang ilmu, termasuk biologi, kesehatan masyarakat, dan komunikasi, Irwan mengajak mahasiswa untuk mengedepankan prinsip integritas dalam jurnalisme. "Jurnalis harus tetap berintegritas untuk mencerdaskan masyarakat, menyebarkan informasi yang benar dan juga berfungsi membentuk opini publik dan kontrol sosial.

Sementara itu, masyarakat harus cerdas dalam memilih informasi yang mereka terima, sehingga bisa membedakan berita yang misinformasi, disinformasi, maupun malinformasi," tegas Irwan yang pernah mendapat beasiswa dari Ford Foundation untuk studi Master of Public Health di Harvard University Boston ini. 

Ketiga tokoh dari UKSW ini, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, sepakat bahwa jurnalistik yang baik dan penghayatan terhadap etika adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman.

Halaman
123

Berita Terkini