"Karena masih urus dan membiayai anak," terangnya.
Saat disinggung soal barang-barang pribadinya yang dibawa pulang, Warti menyebut keranjang sampah, kipas angin, dan sepatu yang dia gunakan tiap hari di PT Sritex.
Sementara itu, security PT Sritex, Sri Cahyaningsih juga terdampak PHK massal ini merasa seperti mimpi tidak menyangka.
"Selama saya 25 tahun di sini, seperti mimpi ada kejadian seperti ini."
"Soalnya saya berdiri di sini, kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga bisa bantu saudara-saudara," kata Sri.
Kondisi yang dirasakan saat ini membuat Sri tidak menyangka dan tetap ingin bekerja di PT Sritex.
"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya, sudah di sini mengabdi."
"Teman-teman di bagian produksi juga begitu."
"Makanya kalau ada berita seperti ini, semua tidak percaya, menangis," terangnya.
Dia sebagai keamanan merasakan kesedihan yang mendalam dan ke depan akan istirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK ini.
Baca juga: Presdir Iwan Komitmen Selamatkan Sritex Pada Rapat Kreditur Lanjutan di Pengadilan Niaga Semarang
8.475 Buruh Sritex Terdampak PHK
Dispenaker Kabupaten Sukoharjo mengungkapkan, total Karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) ada sekira 8.475 yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Mereka telah menerima surat pernyataan yang berisi "Menyatakan menerima PHK dari PT Sri Rejeki Isman Tbk karena perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Kota Semarang".
Dalam surat itu juga tertulis "Surat ini dipergunakan untuk lampiran laporan HRD ke Dispenaker dan lampiran dalam pengisian JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) oleh karyawan melalui aplikasi SiapKerja".
Kepala Dispenaker Kabupaten Sukoharjo, Sumarno mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah mempersiapkan informasi pekerjaan sebanyak 7.832 lowongan.