TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pada momentum Hari Jadi ke-478 Kota Semarang, DPRD berharap pembangunan merata.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono berharap agar pembangunan kota terus meningkat dan kesejahteraan masyarakat semakin terjamin.
Pembangunan yang selama ini berjalan baik selama masa kepemimpinan wali kota sebelumnya diharapkan rapat dilanjutkan oleh Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Pelajar Mahasiswa di Semarang Naik BRT Gratis, Ini Caranya
Baca juga: Universitas Semarang Terima Kunjungan BKKBN Provinsi Jateng, Momentum Strategis Perkuat Kerja Sama
Dengan APBD hampir Rp6 triliun, dia berharap pembangunan dapat merata di seluruh kecamatan dan kelurahan, serta tersebar di 10.500 RT.
"Kami juga mendukung program BRT gratis untuk pelajar dan mahasiswa."
"Ini perlu segera direalisasikan," ucap Suharsono seusai rapat paripurna DPRD Kota Semarang, Jumat (2/5/2025).
Politikus PKS itu juga menekankan pentingnya kesehatan untuk warga Semarang.
Dengan adanya program universal health coverage (UHC), warga yang belum memiliki BPJS dapat difasilitasi.
Namun masih perlu peningkatan dalam penanganan kesehatan.
"Warga yang belum punya BPJS selama ini sudah difasilitasi."
"Kami harap ditingkatkan untuk program kesehatan," ucapnya.
Dalam penanganan banjir rob, Suharsono menilai bahwa sudah ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, sektor persampahan masih memerlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Catatan Ironi PSIS Semarang dalam Perjuangan Bertahan di Liga 1, Tak Hanya Dibantai Bali United. . .
Baca juga: Kata BMKG tentang Cuaca Terkini Semarang, Kenapa Terasa Sangat Panas?
Suharsono berharap warga memiliki kesadaran untuk mengurangi sampah melalui pilah sampah dan pengolahan sampah di TPA.
Target pengurangan sampah sebesar 20-30 persen diharapkan dapat tercapai melalui kerja sama penanganan sampah.
Lebih lanjut, Suharsono menilai, penanganan banjir rob di Kota Semarang telah menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun masih perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini secara lebih efektif.
Sektor persampahan juga menjadi perhatian utama.
Dengan jumlah penduduk yang besar, sampah pun cukup banyak.
Oleh karena itu, kesadaran warga sangat dibutuhkan untuk mengurangi sampah melalui program pilah sampah dan serta perlunya pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Target pengurangan sampah sebesar 20-30 persen diharapkan dapat tercapai melalui kerja sama penanganan sampah," tambahnya.
Selain itu, sambung dia, Instruksi Presiden (Inpres) tentang penanganan sampah dari pusat diharapkan dapat segera dilaksanakan.
Dengan demikian, program Semarang Bersih dapa terealisasi. (*)
Baca juga: Hardiknas, Rektor USM Soroti Pentingnya Partisipasi Kolektif untuk Wujudkan Pendidikan Bermutu
Baca juga: Kanwil Kemenkum Jateng Fasilitasi Konsultasi dan Harmonisasi Raperda Penanaman Modal di Sragen
Baca juga: Pemkab Kendal Siapkan Pos Aduan Hukum Tiap Desa, Penanggungjawab Kades
Baca juga: Memasukkan Ojol Sebagai UMKM Sebagai Jalan Tengah