Sukoharjo

Kisah Cinta Erna dan Basuki di Sukoharjo, Rawat Istri yang Stroke Hingga Ajal Menjemput Bersama

Penulis: Val
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DITEMUKAN MENINGGAL - Sepasang suami-isteri ditemukan meninggal dunia di dalam rumah dalam kondisi membusuk di Desa Cemani, Rt 007 Rw 014, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu (24/5/2025). Penemuan mayat sepasang suami-Isteri tersebut bermula dari kecurigaan tetangga, karena Basuki dan Erna tak pernah keluar rumah berapa pekan terakhir. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

"Bu Erna ini sakit Stroke, setiap hari yang melayani suaminya pak Basuki. Kemungkinan karena pak Basuki jatuh di Kamar mandi, Bu Erna tidak ada yang merawat lalu meninggal dunia," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Sedih Lansia di Sukoharjo Ditemukan Meninggal : HP Mati, Anak Tak Tahu Kondisi Orang Tua

Baca juga: Warga Batangan lakukan Aksi Premanisme di PT HWP, Pengacara: Dipicu Janji yang Diingkari Perusahaan

Baca juga: Sosok Miftakul Calon Jamaah Haji Termuda di Embarkasi Solo, Kelahiran 2007

Baca juga:  Pasturi Lansia Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah Wilayah Sukoharjo  

3. HP Mati, Anak Tak Tahu Kondisi Orang Tua

Temuan jasad sepasang suami-istri yang membusuk di dalam rumah mereka di Jalan Sidomukti No. 48, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (24/5/2025), menyimpan kisah haru di baliknya.

Keduanya yakni, Basuki Wibawa (78) dan Erna Retnawati (81), diketahui merupakan pasangan lansia yang telah ditinggal anak semata wayangnya merantau ke Kota Bandung. 

Meski terpisah jarak, hubungan antara orang tua dan anak ini masih terjalin baik melalui komunikasi rutin via telepon.

Ketua RT 007 RW 014, Panut mengungkapkan semasa hidupnya, Basuki dan Erna sempat menggantungkan hidup dari usaha grosir sembako yang mereka kelola bersama. 

Namun, setelah sang anak menikah, ia meminta kedua orang tuanya untuk berhenti berjualan dan beristirahat karena usia yang sudah lanjut.

“Bu Erna sudah lama sakit stroke, jadi hanya bisa terbaring di tempat tidur. Selama ini dilayani oleh Pak Basuki. Kehidupan mereka cukup, dan komunikasi dengan anaknya di Bandung juga lancar,” ujar Panut, Sabtu (24/5/2025).

Sebelum ditemukan meninggal dunia, sang anak sempat menghubungi mereka beberapa hari sebelumnya. 

Namun, setelah empat hari tak ada kabar dan telepon genggam orang tuanya dalam keadaan mati, ia mulai cemas. 

Sayangnya, kabar duka justru datang.

"Anaknya sempat mengajak mereka pindah ke Bandung, tapi Pak Basuki dan Bu Erna menolak. Mereka berpesan akan ikut ke Bandung jika rumah mereka di Cemani terjual,” lanjut Panut.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini