"Sampai saat ini sudah tidak ada genangan air yang masuk dalam rumah warga, hanya beberapa ruas jalan yang rendah masih ada genangan air," jelas Yudi.
Dia memperkirakan, siklus pasang sampai akhir pekan ini relatif kecil, namun ancaman banjir rob tetap membayangi.
Sebab, kata dia, pekan depan siklus pasang diprediksi lebih besar dari siklus tertinggi pekan lalu.
Saat banjir rob tinggi pekan lalu, Wati (46), warga setempat terpaksa memasak di ruang tamu.
Sebab, dapurnya kebanjiran.
"Saya masak di ruang tamu karena dapur kebanjiran."
"Kulkas juga saya pindah ke ruang tamu," jelas dia.
Hampir seluruh ruangan dalam rumahnya tergenang banjir.
Perabotan rumah pun harus dia selamatkan ke tempat aman.
Meski ada ancaman rob lebih tinggi, Wati dan keluarganya masih memilih bertahan dalam rumah.
Dia mengatakan, biasanya air naik pada sore hingga malam hari.
Menurut Wati, meski desa tempat tinggalnya bukan hanya kali ini mengalami rob, kondisi tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun kemarin rob tidak sampai segini, kali ini sangat besar," kata dia.
Baca juga: Ketua Umum DPP IKADIN Lantik DPC Blora, Pati dan Jepara Periode 2024–2029
Baca juga: Dikritik Kenaikan Pajak 250 Persen, Bupati Pati: Saya Hanya Jalankan Perda Pemerintah Sebelumnya
BPBD Kabupaten Pati telah datang dan memberikan bantuan pangan kepada korban banjir rob pada Minggu (25/5/2025).
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Pati, Sutarno menyebut, pihaknya memberikan bantuan 1,36 ton beras.