Area Manager Communications, Relations dan CSR, Pertamina Patra Niaga RJBT, Taufiq Kurniawan menambahkan, hasil pengumpulan minyak jelantah akan diolah menjadi sustainable aviation fuel (SAF) atau avtur penerbangan. Pengolahan dilakukan di Cilacap, Jawa Tengah.
"Saat ini, (hasil) program ini di Jakarta sudah ditransportasikan ke kilang cilacap sejak diluncurkan Februari lalu. Sudah mulai di pengumpulan tapi kalau produksi menunggu kuantitas cukup," paparnya.
Tak hanya pengumpulan minyak jelantah, Pertamina juga meluncurkan program pengumpulan botol plastik.
Penukaran botol plastik ini baru bisa dilakukan di SPBU Coco Sisingamangaraja.
Rencananya, Pertamina akan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang melalui Bank Sampah untuk pengolahan botol plastik.
"Kita akan kerjasamakan kalau antusiasme bagus," tambahnya.
Diskon Rp 300
Pertamax Green 95 saat ini diproduksi di wilayah Jawa Timur.
Produksi Pertamax Green ini kerjasama dengan anak perusahaan PTPN.
Harga Pertamax Green dibanderol Rp 12.800 perliter untuk harga normal.
Pertamina tengah menggelar promo khusus Kamis dengan diskon Rp 300 menjadi Rp 12.500.
Meluncur di Jawa Tengah
Pertamina meluncurkan Pertamax Green 95 untuk wilayah Jawa Tengah bertepatan pada momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di SPBU Coco Pertamina 41.502.02 Sisingamangaraja, Kota Semarang, Jawa Tengah, di Kamis (5/6/2025).
Ada tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Regional Jawa Bagian Tengah yang kini menjual Pertamax Green 95 yaitu SPBU Sisingamangaraja, SPBU Citra Grand, dan SPBU BSB City.
Dengan dimulainya pemasaran produk ini di Jawa Tengah, kini Pertamina telah memiliki 119 SPBU yang menjual produk Pertamax Green 95 dimana wilayahnya tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.