Cuaca Ekstrem Jateng

38 Nyawa Melayang Dampak Cuaca Ekstrem di Jateng, Waspada Peralihan Musim Agustus 2025 Ini

Penulis: Msi
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANAH LONGSOR - Warga bersama relawan kerja bakti membersihkan material longsor di jalan kabupaten penghubung Desa Kutaliman–Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Senin (4/8/2025). Cuaca ekstrem memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah desa di Kecamatan Kedungbanteng. (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

TRIBUNJATENG.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memprediksi musim kemarau di  Jawa Tengah (Jateng) bakal brakhir.

Jateng pun segera masuk musim pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Masyarakat diimbau waspada menghadapi peralihan karena periode pancaroba yang rentan memicu cuaca ekstrem. 

Karena berdasarkan data sejak Januari hingga Juli 2025, cuaca ekstrem di Jateng yang mengakibatkan bencana banjir hingga longsor telah menelan 38 korban jiwa,

Baca juga: Gelagat Tak Biasa 3 Pekerja yang Terseret Banjir Bandang Klawing, Muhyadi Bolak-balik Temui Cucu

LOKASI KEJADIAN — Suasana di Sungai Klawing Purbalingga Senin (4/8/2025) siang, usai banjir bandang yang menerjang lokasi tersebut Minggu (3/8/2025) malam.  (TribunJateng.com/Farah Anis Rahmawati)

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Noor Jannah, mengungkapkan bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih singkat dibanding tahun sebelumnya.

Meski begitu, intensitas hujan justru tercatat lebih tinggi.

Menurutnya, musim kemarau telah berlangsung sejak Mei di beberapa wilayah Jawa Tengah dan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus.

"Setelah puncak kemarau, cuaca akan memasuki periode pancaroba, kemudian langsung beralih ke awal musim hujan," ujarnya, Rabu (6/8/2025).

Cuaca Masa Pancaroba Berubah Cepat, Warga Diminta Bersiaga

BMKG mengimbau masyarakat untuk mulai bersiap menghadapi masa pancaroba.

Masa peralihan ini dikenal rawan dengan perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem.

Pada periode ini, cuaca yang awalnya cerah bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang, bahkan hujan es akibat terbentuknya awan kumulonimbus.

"Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang tiba-tiba, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan," kata Noor.

Prediksi Cuaca Jateng Sepekan ke Depan

Dalam dua hari terakhir, sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Kota Semarang, mengalami hujan lebat yang disertai angin kencang.

Padahal, tiga hingga tujuh hari sebelumnya, cuaca di wilayah ini cenderung kering.

Halaman
123

Berita Terkini