Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya persaingan dari penjual bendera online.
“Online itu bisa jual Rp9.000-10.000, saya jual minimal Rp15.000. Tapi ya beda, bahan saya dijamin nggak luntur. Kalau rusak bisa balik, kalau beli online kan nggak bisa,” jelasnya.
Menurutnya, tren pembelian masyarakat yang kini beralih ke online menjadi tantangan tersendiri.
Keduanya mengaku tetap bertahan hingga tanggal 15 Agustus, dengan harapan penjualan meningkat menjelang hari H.
Mereka juga menyebut penjualan mulai ramai sejak awal Agustus, terutama saat warga mulai memasang atribut kemerdekaan di lingkungan masing-masing.
Sejak akhir bulan Juli pedagang bendera musiman yang didominasi dari luar kota Wonosobo menjamur di pinggir-pinggir jalan. Pemandangan ini lumrah ditemui khususnya saat menjelang Hari Kemerdekaan RI. (ima)