Ia juga menyebut fenomena tersebut sebagai lingkaran setan antara politisi dan masyarakat.
Baca juga: Undip Sambut 16.380 Mahasiswa Baru, Gubernur Jateng Hadir Hangatkan Suasana PMB 2025
Masyarakat merasa wajar menerima amplop karena melihat pejabat dan investor menjadi semakin kaya, sementara kandidat terjebak pada biaya kampanye yang tinggi sehingga bergantung pada modal besar dari para penyokong.
“Pemerintah Indonesia harus berani membuat undang-undang pemilu baru yang bisa mengurangi biaya politik, termasuk mahar politik. Reformasi ini penting supaya demokrasi tidak hanya dikuasai kalangan kaya, tetapi memberi ruang bagi orang biasa yang punya kapasitas dan visi,” tegas Ward.
Selain Ward, hadir pula dua dosen FISIP Undip sebagai pembahas, yaitu Dr. Nur Hidayat Sardini, (Ketua Departemen Ilmu Politik & Ilmu Pemerintahan) serta Muhammad Bayu Widadgo, (Dosen Departemen Ilmu Komunikasi). (*)