Di satu sisi, Sudewo harus menghadapi pengusutan kasus suap di KPK.
Di sisi lain, dia juga menghadapi Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket di DPRD Kabupaten Pati, yang membahas rencana pemakzulannya sebagai bupati.
Terkait dengan pembahasan tentang pemakzulannya, Sudewo menyatakan siap datang, jika Pansus Hak Angket DPRD Kabupaten Pati memanggilnya.
"Ya. Insyaallah (saya datang ke Pansus, jika dipanggil—Red)," kata Sudewo kepada Tribun Jateng, Jumat (22/8).
"Mangga.
Saya menghormati proses di sana (DPRD) berjalan," sambungnya.
Sebelumnya, Sudewo menghilang lebih dari sepekan, sejak demo besar-besaran warga di Alun-alun Pati, pada 13 Agustus lalu.
Selama lebih dari seminggu itu, politikus Partai Gerindra tersebut absen dalam sejumlah agenda pemerintahan daerah.
Sudewo baru muncul lagi ke publik, pada Jumat pagi.
Dia hadir dalam agenda pelepasan peserta Raimuna Daerah XIII Kontingen Kwartir Cabang Pati, yang berlangsung di Pendapa Pramuka Kwarcab Pati, Jalan KH Wahid Hasyim, Pati Kidul.
Di sisi lain, Sudewo menjamin proses pemerintahan dan pelayanan publik di Kabupaten Pati tetap berjalan lancar.
“Mohon doanya, agar Pati tetap aman dan kondusif,” pintanya.
Kejanggalan mutasi
Sementara itu, Pansus Hak Angket mengungkap kejanggalan dalam proses mutasi pegawai, yang dilakukan oleh Sudewo.