Berita Banyumas
Dari Getuk ke Emas, Ketika Pegadaian Digital Menunjang Usaha Kecil Milik Andi Tetap Bertahan
Di sebuah sudut Desa Sumbang Dukuh, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, aroma manis
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
Di tengah kebingungan menjual apa, ia dan keluarga akhirnya memutuskan meneruskan usaha mertuanya, getuk goreng.
"Saya produksi di rumah, tapi tetap mengandalkan dapur mertua di Sokaraja.
Dalam sehari bisa habis 10 sampai 15 kilo," katanya.
Produk getuk goreng miliknya diberi merek 128, dan mulai dikenal warga karena rasanya yang konsisten dan kemasan yang menarik.
Di desa, menurut Andi, acara seperti khitanan, hajatan, dan kenduri tetap berjalan meski pandemi menghantam.
Dari sanalah getuk gorengnya mendapat pasar.
"Itulah berkahnya tinggal di desa.
Event warga tetap jalan, jadi kami masih bisa jualan," katanya.
Getuk, Emas, dan Digitalisasi.
Kini, Andi memadukan dua usahanya mengEMASkan Indonesia, yaitu menjual getuk dan memperkenalkan layanan Pegadaian Digital kepada pelanggan.
Saat pembeli datang membeli getuk, ia sambil bercerita soal tabungan emas, gadai, dan manfaat jadi nasabah Pegadaian.
"Memang mengenalkan itu tidak mudah.
Karena itu butuh spanduk, banner, biar orang tahu saya agen Pegadaian juga.
Kalau hanya cerita mulut ke mulut kadang mereka lupa," katanya.
Keinginannya menjadi agen sudah lama, tapi baru bisa terealisasi tahun ini.
Presiden BEM Unsoed: Ajakan Demo yang Berseliweran di Medsos Bukan dari Mahasiswa |
![]() |
---|
Carry Pikap Terbakar di Sokaraja Banyumas, Sopir Syok Mesin Keluar Asap Disusul Api |
![]() |
---|
Aktifitas Pemkab Banyumas Mulai Pulih Usai Kerusuhan Demo |
![]() |
---|
Dindik Banyumas Imbau Sekolah Pulangkan Siswa Lebih Awal Selama Sepekan |
![]() |
---|
Eigerian Purwokerto Diresmikan, Jadi Rumah Diskusi Puluhan Komunitas di Banyumas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.