Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Dari Getuk ke Emas, Ketika Pegadaian Digital Menunjang Usaha Kecil Milik Andi Tetap Bertahan

Di sebuah sudut Desa Sumbang Dukuh, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, aroma manis

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
AGEN PEGADAIAN - Andi Wahyu Wibowo (42) warga Desa Sumbang Dukuh, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas yang merupakan pedagang getuk goreng khas Banyumas, Selasa (2/9/2025). Ia menggunakan Pegadaian Digital untuk menunjang kelangsungan bisnis kecilnya. 


Di tengah kebingungan menjual apa, ia dan keluarga akhirnya memutuskan meneruskan usaha mertuanya, getuk goreng.


"Saya produksi di rumah, tapi tetap mengandalkan dapur mertua di Sokaraja. 


Dalam sehari bisa habis 10 sampai 15 kilo," katanya.


Produk getuk goreng miliknya diberi merek 128, dan mulai dikenal warga karena rasanya yang konsisten dan kemasan yang menarik. 


Di desa, menurut Andi, acara seperti khitanan, hajatan, dan kenduri tetap berjalan meski pandemi menghantam. 


Dari sanalah getuk gorengnya mendapat pasar.


"Itulah berkahnya tinggal di desa. 


Event warga tetap jalan, jadi kami masih bisa jualan," katanya.


Getuk, Emas, dan Digitalisasi.


Kini, Andi memadukan dua usahanya mengEMASkan Indonesia, yaitu menjual getuk dan memperkenalkan layanan Pegadaian Digital kepada pelanggan.


Saat pembeli datang membeli getuk, ia sambil bercerita soal tabungan emas, gadai, dan manfaat jadi nasabah Pegadaian.


"Memang mengenalkan itu tidak mudah. 


Karena itu butuh spanduk, banner, biar orang tahu saya agen Pegadaian juga. 


Kalau hanya cerita mulut ke mulut kadang mereka lupa," katanya. 


Keinginannya menjadi agen sudah lama, tapi baru bisa terealisasi tahun ini. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved