Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keracunan MBG di Banyumas

Saat 115 Siswa di Banyumas Keracunan MBG Malah Coba Ditutup-tutupi, Karena Terikat Perjanjian?

Dalam perjanjian tersebut, terdapat poin yang mewajibkan pihak sekolah menjaga kerahasiaan informasi

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tribunjateng/Permata Putra Sejati 
KERACUNAN MBG - Ilustrasi siswa dan siswi di SDN4 Kranji Purwokerto saat memakan menu dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (19/8/2025). Berita terbaru kejadian sekitar 70 siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, diduga mengalami keracunan makanan usai mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan sehari sebelumnya. 

"Dalam RDP pihak SPPG menyatakan akan mengubah isi surat perjanjian," tambahnya.

Korban 115

SISWA SAKIT - Gerbang SD Negeri Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jumat (26/9/2025). Puluhan siswa tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Pihak sekolah menduga mereka sakit seusai menyantap menu MBG. Mayoritas gejala sakit anak-anak pun menyerupai keracunan makanan.
SISWA SAKIT - Gerbang SD Negeri Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jumat (26/9/2025). Puluhan siswa tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Pihak sekolah menduga mereka sakit seusai menyantap menu MBG. Mayoritas gejala sakit anak-anak pun menyerupai keracunan makanan. (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI)

Dugaan keracunan makanan usai program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, semakin meluas.

Hingga Jumat (26/9/2025), jumlah siswa yang dilaporkan mengalami mual dan muntah usai menyantap menu MBG mencapai lebih dari 115 orang.

Korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar Negeri (SDN), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang mendapatkan distribusi MBG dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanglewas Kidul.

"Ini jumlahnya sekitar 115 lebih yang dilaporkan siswa alami mual-muntah. Termasuk dari TK ada 30-an dan SD N Kediri ada juga datanya sekitar 20 dan 30 orang. 

Belum sekolah lain yang belum melaporkan," kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas, Taryono, kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (26/9/2025).

Menindaklanjuti kejadian ini, Dindik Banyumas mengambil langkah cepat. 

Taryono menyebut operasional dapur SPPG Karanglewas Kidul dihentikan sementara. 

Koordinasi dilakukan dengan Koordinator Balai Gizi Nasional (BGN) Banyumas dan akan dilanjutkan dengan evaluasi pada awal pekan depan.

"Tadi hasil koordinasi saya dengan koordinator BGN di Kabupaten Banyumas, saat ini karena tidak bisa dihubungi lewat telepon, jadi nanti akan disidak untuk menghentikan operasional SPPG di Karanglewas Kidul. 

Mulai Senin akan dilakukan evaluasi. Termasuk dilaporkan ke BGN regional Jawa Tengah," terangnya.

Dapur SPPG Karanglewas Kidul diketahui melayani sekitar 3.000 porsi makanan per hari untuk siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, MI, SMP, hingga SMK. 

Namun, tidak semua sekolah berada di bawah kewenangan Dindik.

"Kalau MI tidak dilaporkan karena di bawah kewenangan Kemenag. Untuk SPPG ini melayani cukup banyak sekolah dari TK, Paud, SD, MI, SMP sampai SMK. 

Jumlahnya ada sekitar 3.000 lebih porsi yang mereka layani," ungkap Taryono.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved