Keracunan MBG di Banyumas
Saat 115 Siswa di Banyumas Keracunan MBG Malah Coba Ditutup-tutupi, Karena Terikat Perjanjian?
Dalam perjanjian tersebut, terdapat poin yang mewajibkan pihak sekolah menjaga kerahasiaan informasi
Meski Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga menyimpan sampel makanan selama 2–3 hari sebagai prosedur, Dinkes tetap melakukan pengambilan mandiri untuk dianalisis lebih lanjut.
"Kita juga mengambil sampel sendiri karena itu diperlukan.
Setelah itu, kita lakukan analisis dan kirim sampel ke laboratorium di Semarang," lanjut Sito.
Meski gejala seperti mual dan sakit perut banyak dialami siswa, Sito menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah penyebabnya adalah keracunan makanan.
Penetapan penyebab pasti menunggu hasil laboratorium dari Semarang.
"Kami tidak bisa menentukan apakah ini keracunan.
Semua masih menunggu hasil lab.
Jadi belum bisa disimpulkan sekarang," tegasnya.
Sebagai bentuk monitoring lanjutan, Dinkes juga menyebarkan Google Form kepada para orangtua siswa guna menjaring data tambahan dari mereka yang mungkin belum melapor namun mengalami gejala serupa.
"Kami masih membuka pendataan lanjutan.
Google Form disebar ke orangtua untuk mencatat kalau-kalau ada keluhan serupa dari anak mereka," imbuhnya.(*)
| Sosok Adhi Wiharto Sindir Bupati Banyumas Tak Proaktif Dukung MBG, Sebut Ada Ancaman Sanksi Presiden |
|
|---|
| Dugaan Keracunan MBG di SDN Sudagaran Banyumas Capai 94 Siswa, Sampel Makanan Dikirim ke Semarang |
|
|---|
| Bobroknya Program MBG di Banyumas, Dapur Tak Bersertifikasi Sanitasi, BGN Minim Koordinasi |
|
|---|
| Pasca Dugaan Keracunan MBG, DPRD Banyumas Sidak Dapur SPPG Karanglewas, Ini Temuannya |
|
|---|
| Keracunan MBG di Banyumas Diduga Karena Makanan Dibawa Pulang, Pemilik SPPG Angkat Bicara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.