Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Perubahan Musim Picu Lonjakan Kasus ISPA di Blora, Dinkesda Catat Hampir 9.000 Kasus di Oktober

Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora menyebut kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Blora terjadi lonjakan.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
Iqbal/Tribunjateng)
DINKESDA BLORA - Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora, Nur Betsia Bertawati, saat ditemui di kantornya, Selasa (4/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora menyebut kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Blora terjadi lonjakan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora, Nur Betsia Bertawati, mengatakan selama tiga bulan terakhir ada peningkatan kasus ISPA.

"Kasus ISPA tiga bulan terakhir, ada peningkatan. Bulan Agustus ada 8.000 kasus, kemudian September itu ada 9.000 kasus."

"Lalu di bulan Oktober ini memang ada 3 Puskesmas belum melaporkan, tapi sudah ada 8.900 kasus. Kemungkinan juga bisa menembus di angka 9.000 di bulan Oktober ini," jelasnya, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Lewat Donor Darah, RSUD Kajen Rayakan 25 Tahun ARSADA dengan Aksi Nyata

Baca juga: Puluhan Pelajar Disabilitas Kudus Ikuti Pelatihan Ecoprint, Dilatih Keterampilan dan Literasi

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan peningkatan kasus ISPA itu dipicu perubahan musim.

"Memang ada peningkatan kasus ISPA karena ini kan perubahan musim. ISPA itu adalah infeksi saluran penyakit pernapasan atas."

"Nah di situ itu penyebabnya ada dua, bisa virus, bisa bakteri. Nah, ini karena mungkin perubahan musim nggih ini kemarin panas, kemarin hujan. Ditambah mungkin juga karena daya tahan tubuh masyarakat kurang," jelasnya.

Betsia menyebut kasus ISPA yang terjadi menyerang masyarakat segala usia. Namun, paling mendominasi pada usia remaja.

"Kasusnya ini meningkat di beberapa usia masyarakat. Ya, ada yang balita, kemudian ada yang dewasa, ada remaja, itu ada peningkatan di kasus ISPA. Yang mendominasi itu usia remaja, mungkin karena jumlah populasi remaja ini memang banyak ya," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved