Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Blora

'Alarm Dini' Program Cek Kesehatan Gratis Bantu Warga Blora Kenali Penyakitnya Lebih Cepat

Sejumlah warga tampak duduk di kursi-kursi plastik yang telah disusun rapi di lingkungan Puskesmas Ngawen.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
Iqbal/Tribunjateng
CEK KESEHATAN - Sutiono (kemeja bergaris) saat pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Ngawen, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sejumlah warga tampak duduk di kursi-kursi plastik yang telah disusun rapi di lingkungan Puskesmas Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Mereka itu sedang mengantre menunggu giliran untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang digelar oleh pihak Puskesmas.

Rata-rata yang ikut mengantre itu warga berusia dewasa hingga lansia.  Urutan antrean berdasarkan posisi barisan duduk. 

Barisan kursi paling depan berhak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan gratis paling awal.

Baca juga: Dewan Soroti Serapan Anggaran Dinkes, Ini Catatan Komisi D

Sutiono (66), menjadi salah seorang warga yang duduk di kursi bagian depan. Meskipun jarak antara rumahnya dengan Puskesmas tidak terlalu jauh, tetapi dirinya berangkat lebih awal.

Ia berangkat dari rumah sekira pukul 07.30 WIB. Sementara jadwal cek kesehatan gratis dimulai pukul 08.30 WIB.

Warga RT 03, RW 06 Kelurahan Ngawen, itu memang berniat untuk mengikuti cek kesehatan gratis, lantaran sepekan terakhir dirinya tiba-tiba kerap mengalami pusing mendadak.

Tiba waktunya giliran Sutiono dipanggil dokter untuk cek kesehatan. Pria lansia itu langsung berdiri, menghampiri petugas kesehatan yang bertugas.

Saat dia duduk, petugas mulai menyapa, dan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Sutiono. Seperti keluhan apa yang dialami oleh Sutiono.

Lalu, Sutiono bercerita. Sembari mendengarkan cerita Sutiono, dokter tersebut memasang tensimeter atau sfigmomanometer (alat untuk mengukur tekanan darah-red) ke lengan tangan Sutiono.

Hasil dari pemeriksaan menunjukkan tekanan darahnya di angka 170/80 mmHg. Di angka itu, sudah termasuk hipertensi. 

Mengetahui hal itu, dokter menyarankan agar Sutiono rutin meminum obat, untuk menstabilkan tekanan darahnya. 

Apalagi diketahui Sutiono, diketahui kerap begadang saat malam hari. Sehingga dokter menyarankan Sutiono, untuk memperbaiki pola istirahatnya.

Selain mengecek tensi darah, Sutiono juga mengikuti pengecekan asam urat dan gula.

"Kalau saya tensi saja yang paling tinggi, asam urat juga tinggi, dan gula normal setelah dicek," jelasnya, Rabu (19/11/2025).

Sutiono merasa berterima kasih dengan adanya program Cek Kesehatan Gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto.

"Semuanya dicek, dan itu gratis enggak ada yang bayar. Dan sangat membantu masyarakat," terangnya.

Sementara itu, Dokter Umum Puskesmas Ngawen, dr. Vemdi Setia, yang memeriksa kesehatan Sutiono, menyampaikan beberapa saran terhadap hasil cek kesehatan yang ada.

"Kalau pak Sutiono tadi hipertensi. Saya bilang tensi memang tinggi pada usia lansia itu, usia beliau 66 tadi kan."

"Jadi seperti hipertensi, asam urat, tinggi juga. Tadi kita sudah edukasi juga ke pak Sutiono," terangnya.

dr. Vemdi menyarankan Sutiono agar mulai memperbaiki pola hidup sehat. Seperti mulai mengatur istirahat yang cukup, dan makan dengan gizi seimbang.

"Saya sarankan tadi, untuk mengurangi makanan yang asin-asin, kacang-kacangan, sama sayur lodeh atau yang ada santannya itu untuk sementara dikurangi dulu. Lebih banyak makan buah dan sayur yang tidak mengandung santan," jelasnya.

Selain itu, dr. Vemdi juga menyarankan agar Sutiono mengurangi kebiasaan begadang. Disarankan juga untuk rajin olahraga.

"Tensi yang tinggi juga dipengaruhi kebiasaan begadang. Apalagi orang-orang yang lansia itu sebetulnya membutuhkan banyak istirahat, istilahnya gitu," terangnya.

Saran lain, untuk warga yang mengalami gejala hipertensi disarankan untuk rutin mengonsumsi obat, tujuannya agar tensi darah bisa kembali stabil.

"Bisa konsumsi obat tensi, kalau sudah cenderung parah, biasanya ditambah obat-obat yang bisa menurunkan rasa nyeri," terangnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngawen, Sri Endarti, menambahkan umumnya gejala penyakit yang banyak dialami oleh warga usai dilakukan cek kesehatan yakni hipertensi dan diabetes.

"Kalau sementara ini yang paling banyak ditemukan itu hipertensi sama gula (diabetes). Rata-rata usia 40 ke atas itu sudah banyak yang hipertensi. Jadi kami juga melakukan edukasi ke mereka untuk menjaga pola hidup sehat," jelasnya.

Kendati demikian, Sri Endarti, menyampaikan terdapat kendala dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis. Salah satu di antaranya, masih banyak masyarakat yang takut untuk memeriksakan dirinya.

Oleh karena itu, seringkali pihak Puskesmas melakukan jemput bola dari desa ke desa. Kemudian dari sekolah ke sekolah.

"Kami juga bekerjasama dengan pemerintah desa agar warganya mau ikut cek kesehatan gratis. Bahkan ada desa yang berinisiatif memberi sesuatu misal seperti peralatan dapur, jika warga mau untuk cek kesehatan gratis," jelasnya.

Selain bekerjasama dengan pihak desa, terobosan yang dilakukan oleh Sri Endarti, yakni dengan menggelar kegiatan Cek Kesehatan Gratis, bersamaan dengan momen peringatan hari-hari nasional.

"Kemudian momen-momen tertentu misalnya hari PGRI atau hari apa gitu yang kira-kira mengumpulkan orang banyak, itu kita juga buka CKG."

"Kami juga sampai datang dari rumah ke rumah warga untuk mereka mau ikut CKG. Karena ini pemerintah sudah memfasilitasi, dan demi kesehatan warga semua," paparnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora, mencatat capaian Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Blora di angka 67,4 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora, Edy Widayat, mengatakan total peserta CKG yang sudah dilayani per Selasa, 18 November 2025, sebanyak 623.953 jiwa.

"Sampai hari ini, hasil CKG di Kabupaten Blora sudah mencapai 623.953 jiwa atau sekitar 67,4 persen dari jumlah penduduk Kabupaten sekitar 925.434 orang," jelasnya.

Edy menyampaikan CKG dilakukan untuk mendeteksi dini terhadap potensi penyakit-penyakit yang diderita masyarakat.

"CKG ini untuk mendeteksi semua potensi-potensi penyakit terutama ada penyakit-penyakit yang diderita masyarakat penyakit tidak menular maupun penyakit menular," jelasnya.

Selain itu, Edy menyampaikan akan terus berupaya untuk mendongkrak capaian CKG di Blora. Utamanya untuk mensukseskan program dari pemerintah pusat tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat.

"Upaya kita sosialisasi secara terus menerus, selain di Puskesmas, di sekolah-sekolah sudah kami lakukan CKG. Selain itu, di lingkungan pabrik juga sudah kita lakukan CKG. Kami terus jemput bola, agar masyarakat merasakan manfaat CKG ini," terangnya.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengimbau kepada masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam program CKG.

"Ini upaya dari Pemerintah Pusat, dari Pak Presiden Prabowo, untuk memastikan seluruh masyarakat sehat, jadi pemerintah sudah memfasilitasi demi kesehatan warganya," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved