Berita Wonosobo
Sudah Muak, Warga Wonosobo Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak sebagai Protes ke Pemerintah
Warga menanam pohon pisang di tengah jalan rusak yang menghubungkan Desa Watumalang dengan Desa Wonosroyo Wonosobo, Jawa Tengah.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kondisi jalan yang menghubungkan Desa Watumalang dengan Desa Wonosroyo menuai sorotan warga setempat.
Kekecewaan terhadap kerusakan yang tak kunjung diperbaiki mendorong warga melakukan aksi simbolik.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, tampak warga menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang yang sebagian tergenang air.
Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Gandatapa Banyumas Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan
Kondisi jalan memang terlihat sangat memprihatinkan, dengan permukaan rusak parah dan tidak layak dilalui kendaraan.
Diketahui, kejadian tersebut telah berlangsung pada akhir pekan lalu.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk pernyataan protes atas lambannya perhatian dari pihak terkait.
Aksi tersebut melibatkan berbagai elemen warga, mulai dari petani, pemuda, hingga tokoh agama.
Mereka menyuarakan keresahan yang sama terhadap jalan yang penuh lubang dan sangat berbahaya saat musim hujan.
Tokoh agama setempat, Abdul Rohim, menyampaikan bahwa warga sudah kehilangan kesabaran menghadapi kondisi jalan tersebut.
“Kami warga Desa Watumalang merasa dianaktirikan karena jalan penghubung Desa Watumalang ke Desa Wonosroyo dibiarkan rusak parah.
Sudah berpuluh-puluh tahun kami menunggu perbaikan.
Hari ini kami tanam pohon pisang di tengah jalan sebagai wujud protes,” ujarnya.
Abdul Rohim juga membandingkan situasi ini dengan wilayah tetangga, Banjarnegara, yang menurutnya lebih baik dalam hal infrastruktur.
“Kami malu dan iri dengan Banjarnegara. Jalan mereka bagus, sementara jalan di wilayah kami dibiarkan rusak.
Kami warga pinggiran ini juga bagian dari Wonosobo,” tambahnya.
Suara dari kalangan muda pun ikut menguatkan alasan di balik aksi tersebut.
Hasan Barsino, pemuda desa, menyebut penanaman pohon pisang dilakukan secara spontan karena warga sudah jengkel.
“Ini aksi spontan warga karena jengkel.
Jalan ini penting sekali untuk aktivitas ekonomi masyarakat.
Kalau terus dibiarkan, warga yang rugi,” ujarnya.
Hasan menjelaskan bahwa jalan ini merupakan jalur utama bagi warga desa untuk berbagai keperluan, mulai dari mengangkut hasil pertanian hingga mobilitas pelajar dan pedagang kecil.
Ia menekankan bahwa kerusakan ini berdampak langsung terhadap kehidupan warga, termasuk memperlambat distribusi hasil tani dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Respon Pemerintah
Menanggapi aksi dan viralnya video protes warga, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo, Edi Hartono, memberikan penjelasan terkait kondisi ruas jalan tersebut.
Edi menyampaikan bahwa ruas jalan Pasuruhan - Wonosroyo tidak mendapatkan alokasi kegiatan pada tahun ini karena alasan efisiensi, meskipun sebelumnya pernah dianggarkan.
“Kebetulan tahun ini Ruas Jalan Pasuruhan - Wonosroyo ngga ada kegiatan karena efisiensi.
Tapi sebenarnya di beberapa tahun sebelumnya saat masih menjadi Ruas Jalan Binangun - Wonosroyo beberapa kali mendapatkan alokasi kegiatan DAK dan APBD.
Tapi karena ruas jalan yg terlalu panjang sehingga belum mencapai titik (spot) itu,” jelasnya saat dihubungi tribunjateng.com, Minggu (31/8/2025).
Ia juga membenarkan bahwa jalan tersebut dibawah kewenangan kabupaten.
Ia juga menegaskan kondisi jalan secara spesifik.
“Betul (jalan kabupaten). Ruas Jalan Pasuruhan - Wonosroyo panjang 7 kilometer, yang rusak 1,3 kilometer," ungkapnya.
Baca juga: Infrastruktur Jalan Rusak Jadi Aduan Terbanyak, DPRD Jateng Dorong Percepatan Perbaikan
Ia mengakui, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam upaya perbaikan jalan secara menyeluruh.
“Permohonan maaf ke masyarakat, karena keterbatasan, belum bisa menghadirkan infrastruktur jalan yang sepenuhnya baik," lanjutnya.
Terkait tindak lanjut, Edi menyebut bahwa keputusan lebih lanjut masih menunggu arahan dan pembahasan dengan pimpinan. (ima)
Wakil Menteri Sosial Agus Priyono Tinjau Fasilitas Sekolah Rakyat di Wonosobo |
![]() |
---|
Hayumi Slipper Tawarkan Tas Handmade Etnik di Wonosobo Festival UKM Expo 2025 |
![]() |
---|
Dinkes Wonosobo Siapkan Penerapan Tarif Baru Layanan Rawat Jalan |
![]() |
---|
Wonosobo Torehkan Prestasi UMKM: 32 Ribu Usaha Serap 108 Ribu Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Ketua PKK Wonosobo Apresiasi Inovasi Susu Kacang Merah dan Program Ketahanan Pangan di Sendangsari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.