Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa Unnes Semarang Tewas

Harusnya Kecelakaan Adu Banteng, Omongan Ficky-Aziz Berbeda Soal Kematian Mahasiswa Unnes Semarang

Kasus kematian mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unnes Semarang, Iko Juliant Junior masih menyisakan misteri.

Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar
REKONTRUKSI VERSI ILHAM - Ilham (mengenakan helm hitam) saat melakukan rekontruksi di jalan Veteran, Ilham menjelaskan ketika dia membonceng Iko sempat terkena lemparan ke wajahnya yang menyebabkan dia terjatuh bersama Iko (pemeran pengganti mengenakan baju biru)/TRIBUN JATENG/ Rezanda Akbar D 


Di sisi jalan, motor hitam berplat H 6038 JX yang digunakan Iko ketika kejadian diparkir sebagai barang bukti.

ADA KETERKAITAN - Polisi melakukan olah TKP kecelakaan Iko mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Jalan Veteran, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Sabtu (6/9/2025).
ADA KETERKAITAN - Polisi melakukan olah TKP kecelakaan Iko mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Jalan Veteran, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Sabtu (6/9/2025). (IST)


Lebih jauh, Noval menyebut Ilham menegaskan dirinya tidak menabrak maupun ditabrak kendaraan lain. 


Menurut Ilham, ia terjatuh bersama Iko karena terkena lemparan benda keras.


“Ilham berkali-kali kami pastikan, jawabannya sama. Dia bilang jatuh karena dilempar, bukan karena menabrak atau ditabrak. Akibatnya wajahnya terluka dan giginya patah,” ungkap Noval.


Desak Polda Jateng Buka Rekaman CCTV


Selain perbedaan versi saksi, keluarga juga menyoroti kejanggalan waktu. 


Polisi menyebut kecelakaan terjadi pukul 03.05 WIB. 


Namun, rekaman CCTV RSUP Kariadi menunjukkan Ilham dan Iko tiba pukul 03.10 WIB.


“Kalau dihitung, hanya ada jeda lima menit. Padahal proses evakuasi dan perjalanan menuju RS Karidadi mestinya lebih lama. Ini menimbulkan dugaan bahwa kejadiannya sebenarnya sebelum pukul 03.00,” kata Noval.


Ia menegaskan, kebenaran bisa segera terungkap bila Polda Jateng membuka rekaman CCTV di sekitar lokasi.


“Di pagar Polda ada dua CCTV besar. Tidak mungkin area itu blind spot. Kami minta Polda berani membuka rekaman itu agar jelas,” ujarnya.


Keluarga bersama kuasa hukum juga sudah menyampaikan permintaan kepada Komnas HAM untuk ikut mendesak pembukaan CCTV tersebut.


Sebelumnya diberitakan suasana haru menyelimuti proses rekonstruksi kasus kematian janggal Iko Juliant Junior, mahasiswa Unnes yang disebut meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.


Sebelum rekonstruksi dimulai, Ingrid Suryani ibu dari Iko Juliant Junior datang ke lokasi dengan mengenakan pakaian serba hitam.


Ia mengoleskan minyak urapan dari Jerusalem yang dibawanya dalam tas kecil berwarna biru.


Minyak tersebut diciprati ke motor berplat nomor H 6038 JX yang terlibat dalam peristiwa itu. Ingrid mengoleskan minyak ke jok, stang, dan beberapa bagian lain dari kendaraan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved