Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Viral Pengeroyokan Pemain Ketipung Ryan Kirun di Klaten, Berawal Mau Bela Penyanyi yang Ditampar

Momen itulah yang membuat Kirun tersentuh, terlihat air matanya menetes, sesekali dia juga menyeka air matanya

|
Penulis: Msi | Editor: muslimah
Instagram @infocegatanklaten dan @andreli_48
(Kiri) Video viral pemain ketipung dikeroyok saat tampil dalam acara resepsi pernikahan di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten pada Minggu (28/9/2025) sore (kanan) : Korban, Ryan Wahyu (23) mengalami luka di pelipis dan beberapa bagian tubuh lain 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Pengakuan Ryan Kirun (23), pemain ketipung yang dianiaya di Klaten.

Melalui ayahnya, ia mengungkap penyebab insiden yang viral tersebut.

Kejadian yang menimpa Ryan membuat seniman di Solo Raya tergugah.

Mereka mendesak aparat menyelesaikan kasus tersebut secara tuntas.

Baca juga: Abah Lala Gelar Aksi Solidaritas untuk Seniman Klaten Korban Pengeroyokan: Nontone Ra Tegel

Pengakuan Istri yang Open BO di Rumah, Sudah Layani 15 Orang saat Suami Ada di Ruang Tamu Jaga Anak

Vadel Badjideh Divonis 9 Tahun Kasus Aborsi pada Anak Nikita Mirzani, Pengacara: Sempat Lamar LM

PENGEROYOKAN : Tangkapan layar dari Instagram @infocegatansukoharjo pada Selasa (30/9/2025) - pemain musik dikeroyok dalam hajatan pernikahan di Klaten, Jawa Tengah
PENGEROYOKAN : Tangkapan layar dari Instagram @infocegatansukoharjo pada Selasa (30/9/2025) - pemain musik dikeroyok dalam hajatan pernikahan di Klaten, Jawa Tengah (Instagram @infocegatansukoharjo)

Kronologi

Ayah Ryan Kirun mengatakan, saat kejadian anaknya hanya ingin membela penyanyi yang ditampar.

Kejadian ini terjadi pada saat pementasan orgen tunggal, pada sesi hiburan kedua usai hajatan pernikahan di Kecamatan Kalikotes pada 28 September 2025.

Dijelaskan pada satu crew orgen tunggal terdapat pemain ketipung, keyboard, melodi, MC.

Selain itu, ada 4 penyanyi. 

"Mulanya salah satu penyanyi ditampar, lalu (Kirun) diminta sabar," ujar Ayah Ryan Kirun, Herianto (47) ditemui Rabu (1/10/2025). 

Saat itu, situasi sudah mulai tidak kondusif.

Dimana sebelumnya mereka dalam perjanjian bermain hingga pukul 17.00 WIB. 

Hingga pukul 16.00 WIB, terdapat permintaan tambah 3 lagu yang disanggupi. 

Selesai 3 lagu, Kirun lalu turun dari panggung.

Hal ini dilakukan karena adanya penonton yang rusuh saat musik bermain. 

Hal tersebut, membuat keributan yang berujung pengeroyokan. 

Kirun tiba dirumah lalu dibawa orang tua untuk diperiksa di RS. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 

Ia menderita luka pada bagian pelipis sebelah kiri, dan kini telah diberi perawatan medis. 

Heri mengatakan harapannya, agar kasus ini dilanjut. 

"Ya, saya berharap kasus ini tetap berjalan sesuai proses hukum," ucapnya. 

Solidaritas Seniman

Air mata Ryan Kirun (23) tak terbendung saat ratusan seniman yang berasal dari Solo Raya mendatangi rumahnya di Klaten, Rabu (1/10/2025).  

Ryan Kirun (23) adalah seorang pemain ketipung yang viral karena dikeroyok saat acara hajatan di pernikahan di Kecamatan Kalikotes pada 28 September 2025.

Kedatangan para seniman ini sebagai bentuk solidaritas. 

Pantauan TribunSolo.com, mereka saling bergantian menjenguk korban.

Para seniman satu per satu menyalami Kirun dan keluarga. 

Momen itulah yang membuat Kirun tersentuh, terlihat air matanya menetes, sesekali dia juga menyeka air matanya. 

Kordinator aksi dari Seniman-seniwati Kabupaten Klaten (Sekaten) Kombang mengatakan, aksi ini merupakan bentuk solidaritas antar sesama seniman. 

"Kita mengadakan aksi damai atau solidaritas, karena meskipun kita banyak orang beda nyawa tapi satu jiwa," ujarnya. 

"Jadi ketika ada teman-teman kita yang terkena musibah, kita selalu menunjukkan kepedulian," tambahnya. 

Peserta aksi sendiri, diikuti sekitar 500 seniman asal Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Solo. Maupun seniman asal Salatiga, Yogyakarta, maupun Jawa Timur. 

Selain bersalaman, para seniman juga memberi support dan dorongan kepada Kirun serta keluarga. 

Mereka juga menumpulkan donasi, dengan nilai total sekitar Rp 12 Juta. 

Uang itu, dikumpulkan saat melakukan orasi di Alun-alun Kabupaten Klaten. 

Kemudian, diserahkan kepada keluarga Kirun. 

Usai mendatangi rumah pemain ketipung, para seniman melanjutkan aksi ke Polres Klaten, dan Bupati.

Hal ini dilakukan untuk mediasi terkait keamanan pekerja seni saat melakukan pentas di Kabupaten Klaten. 

Keterangan polisi

Sementara pihak kepolisian mengatakan penyebab pengeroyokan pemain ketipung yang viral di Kabupaten Klaten diduga dipicu pengaruh minuman keras.

Hal itu disampaikan usai pertemuan dengan para seniman Solo Raya.

“Pemicu sebenarnya adalah cekcok, karena ada pengaruh miras (minuman keras),” ujar Kanit Resmob Polres Klaten, Ipda Mahadewa di hadapan Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, Rabu (1/10/2025).

Akibat kejadian tersebut, seorang pemain ketipung bernama Ryan Kirun (23) mengalami luka di bagian pelipis kiri.

Polisi juga menyebut ada delapan orang yang diperiksa, termasuk korban.

Pengantin laki-laki turut dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus ini.

Kepolisian menetapkan tiga pria sebagai tersangka, yaitu EA dan IA asal Kalikotes, serta AR asal Gumulan.

Kapolres Klaten menegaskan, ketiganya dijerat Pasal 170 KUHP junto Pasal 351 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun.

Seniman Desak Usut Tuntas

 BELA SENIMAN KLATEN - Seniman Boyolali Abah Lala saat akan menggeruduk Polres Klaten, Rabu (1/10/2025). Abah Lala mengecam keras aksi kekerasan yang menimpa seorang seniman di Klaten. 
 BELA SENIMAN KLATEN - Seniman Boyolali Abah Lala saat akan menggeruduk Polres Klaten, Rabu (1/10/2025). Abah Lala mengecam keras aksi kekerasan yang menimpa seorang seniman di Klaten.  (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Seniman asal Boyolali, Abah Lala ikuti aksi damai di Klaten, Rabu (1/10/2025). 

Aksi ini digelar di Alun-alun Kabupaten Klaten yang berjarak 46,3 km dari Kota Solo.

Dalam kesempatan itu, Abah Lala meminta pihak berwenang agar mengusut tuntas kejadian pengeroyokan yang menimpa pemain ketipung Ryan Kirun

"Saya mewakili teman-teman yang ada di Boyolali khususnya, memberikan support dan dukungan kepada musisi seniman yang ada di Klaten. Biar ke depannya itu yang namanya musisi atau mungkin seniman itu lebih ono (ada) harga diri," ujarnya. 

"Dan mendesak kepada penegak hukum untuk lebih menegaskan, bahwasanya pelaku kekerasan dalam dunia seni itu harus diadili seadil-adilnya. Biar memberikan kenyamanan besok-besoknya kepada para pelaku seni," imbuhnya. 

Tepati Waktu dan Perizinan 

Abah Lala juga mengingatkan, terkait waktu pertunjukan dan perizinan harus ditepati. 

"Kita harus menghormati dari pihak jajaran keamanan. Kalaupun diberikan izin sampai jam 11.00, kita jam 11.00 harus sudah selesai. Kalaupun izinnya sampai dengan jam 12.00, kita jam 12.00 juga harus selesai," ucapnya. 

"Tidak ada yang namanya over atau mungkin penambahan, karena semuanya itu sudah dipikirkan dari segi resiko dan keamanannya," tegasnya. 

Abah Lala tiba dengan membawa bendera One Piece dan memakai ikat kepala bertuliskan 'bolone kuri'. 

Selain dari Boyolali, terdapat pula seniman asal Wonogiri juga datang untuk menyatakan dukungan solidaritas. 

"Datang ke sini sebagai untuk bersolidaritas dan berpartisipasi, mendukung teman kita yang kena kemarin kena aksi pemukulan hakim sendiri," ujar perwakilan asal Lambang Arvianto dari Paguyuban Pekerja Seni Wonogiri. 

Aksi ini, diikuti setidaknya 500 seniman dan seniwati. Hal ini dilakukan imbas aksi pengeroyokan pemain ketipung Ryan Kirun pada beberapa waktu yang lalu. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved