Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Angka Kemiskinan di Cilacap Turun, Pemkab Fokus Tiga Strategi Utama

Pemerintah Kabupaten Cilacap terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam menekan angka kemiskinan

|
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Rayka Diah
AKTIVITAS WARGA - Sejumlah masyarakat beraktivitas di sekitar Tugu Nelayan, ikon Kota Cilacap yang melambangkan semangat warga pesisir dalam membangun kesejahteraan bersama dan menekan angka kemiskinan, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam menekan angka kemiskinan.

Tingkat kemiskinan di Cilacap kini turun dari 10,68 persen menjadi 9,41 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Cilacap, Sadmoko Danardono, menyebut capaian ini tak lepas dari penerapan tiga strategi utama penanggulangan kemiskinan.

"Tiga strategi itu adalah mengurangi beban pengeluaran warga, mendorong peningkatan pendapatan, serta menekan munculnya kantong-kantong kemiskinan baru," ujar Sadmoko, Selasa (7/10/2025).

Profil Lucky Hakim Bupati Indramayu, Diusir GRI Dipulangkan ke Cilacap Jawa Tengah

Ia menjelaskan, pada tahun 2024 pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp436,63 miliar untuk program pengentasan kemiskinan.

Dari jumlah tersebut, lebih dari Rp309 miliar difokuskan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat.

Sementara sisanya digunakan untuk peningkatan pendapatan dan penanganan kantong kemiskinan di berbagai wilayah.

Menurut Sadmoko, pola kebijakan tersebut akan tetap dijalankan pada tahun 2025 agar hasilnya semakin optimal dan merata.

"Alhamdulillah trennya sudah menurun. Mudah-mudahan di akhir tahun 2029 bisa turun lagi menjadi 8,6 persen," ujarnya. 

"Harapannya, suatu saat nanti tidak ada lagi kemiskinan di Kota Cilacap," lanjut Sadmoko.

Berdasarkan data DTSEN/P3KE, jumlah penduduk miskin prioritas 1–5 (P1–P5) di Cilacap mencapai 412.610 jiwa.

Kecamatan dengan jumlah terbanyak antara lain Majenang sebanyak 32.497 jiwa, Kesugihan 28.214 jiwa, dan Gandrungmangu 27.816 jiwa.

Salah satu desa yang menjadi titik fokus intervensi adalah Desa Karanggintung di Kecamatan Gandrungmangu.

Desa tersebut memiliki sekitar 2.600 jiwa yang masuk kategori P1–P5 dan kini menjadi prioritas dalam berbagai program bantuan dan pemberdayaan.

"Kami berharap upaya ini dapat memperkuat kemandirian warga dan mengikis kesenjangan ekonomi di daerah pesisir maupun perbatasan," pungkas Sadmoko. (ray)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved