Tribun Jateng Hari ini
Siswa Keracunan MBG Buat Orangtua dan Sekolah di Banyumas Trauma
Anak Setiani yang masih duduk di kelas 1 SD sempat mengalami sakit selama satu minggu hingga tidak masuk sekolah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Vito
Meski kini kondisi seluruh siswa sudah pulih, pihak sekolah dan wali murid masih menyimpan rasa trauma. Riyadi mengungkapkan, respons siswa terhadap penghentian MBG juga relatif tenang.
"Anak-anak tidak mencari atau menanyakan program itu lagi. Mereka bilang, ada atau tidak ada MBG, tidak apa-apa. Mungkin karena masih teringat kejadian waktu itu," paparnya.
Ia berharap kejadian keracunan massal itu menjadi pelajaran bagi seluruh pihak agar pengawasan mutu makanan MBG diperketat sebelum program kembali dilanjutkan.
"Kami tidak berharap kejadian itu terulang. Harus ada standar kebersihan yang benar-benar dipastikan aman sebelum dikonsumsi anak-anak," terangnya.
Riyadi menuturkan, SDN Pangebatan memiliki 341 siswa, sekaligus menjadi yang terbanyak di Kecamatan Karanglewas dengan total 13 kelas. Program MBG di sekolah itu baru berjalan 2 minggu sebelum kasus keracunan terjadi.
"Sejak kejadian itu, pihak sekolah dan orangtua sepakat harus ada antisipasi lebih ketat," ujarnya. (Permata Putra Sejati)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250925_Keracunan-Makan-Bergizi-Gratis-MBG_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.