Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purworejo

Nasib Siswa SMK di Purworejo Dipaksa Keluar Karena Menunggak SPP, Ada Orang yang Melunasi

Nasib siswa SMK di Purworejo Jateng yang dilarang ujian karena menunggak SPP kini sedikit bisa bernapas lega.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
DOKUMENTASI PEWARTA PURWOREJO
DILARANG IKUT UJIAN - Potret suasana di SMK Pembaharuan Purworejo. Kebijakan sekolah itu jadi sorotan lantaran siswa yang belum lunas biaya pendidikan tidak boleh ikut ujian, bahkan dipaksa untuk mengundurkan diri atau dikeluarkan. 

Dilunasi Anggota Dewan

Kasus siswa SMK Pembaharuan (PN) Purworejo, Jawa Tengah, yang dipaksa mengundurkan diri dari sekolah karena belum melunasi biaya pendidikan akhirnya menemukan titik terang.

Anggota DPR RI Aziz Subekti turun tangan membantu melunasi tunggakan empat siswa yang sebelumnya terancam kehilangan hak belajar.

Bantuan tersebut diberikan setelah kasus itu menjadi perhatian publik dan mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Jawa Tengah.

Staf anggota DPR RI Aziz Subekti, yakni Jepat Rahmat Hidayat, mengatakan keputusan untuk melunasi tunggakan itu dilakukan setelah pihaknya menerima laporan langsung dari masyarakat.

“Awalnya ada sebelas siswa yang belum bisa membayar, tapi tujuh sudah menyelesaikan sendiri.

Sisanya empat anak kami bantu sepenuhnya dengan total kurang lebih Rp 21 juta,” kata Jepat saat berkunjung ke Balai Wartawan Purworejo Minggu (19/10/2025).

Menurutnya, bantuan itu diberikan sesuai instruksi langsung dari Aziz Subekti setelah mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar kasus segera diselesaikan tanpa mengorbankan hak pendidikan siswa.

“Bapak Aziz langsung memerintahkan agar tunggakan anak-anak ini diselesaikan. Prinsipnya, tidak boleh ada siswa yang putus sekolah karena biaya,” tegasnya.

Setelah pembayaran dilakukan, keempat siswa tersebut dijadwalkan mengikuti ujian susulan pada Senin (20/10/2025).

“Semuanya sudah aktif kembali dan siap ikut ujian. Sekolah juga sudah memberikan izin,” ujarnya.

Jepat mengaku sempat mendatangi salah satu siswa yang sebelumnya memilih tidak berangkat ke sekolah karena malu dan juga kebetulan sedang sakit.

“Anaknya sempat sakit dan terlihat murung. Saya datangi bersama Ketua Alumni SMK PN untuk memberi semangat agar tidak menyerah,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan pesan khusus dari Aziz Subekti kepada para siswa agar tetap bersemangat menempuh pendidikan.

“Pesan beliau sederhana tapi kuat, tetap semangat sekolah, jangan menyerah, jangan sampai ada yang putus sekolah,” katanya.

Sumber: kompas.com

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved