Berita Jateng
Sumarno Semangati Atlet Popnas dan Peparpenas Jateng 2025: Ora Usah Tegang, Sing Penting Menang
Sekda Jateng memberi pesan kepada atlet yang akan berlaga di Popnas dan Peparpenas 2025 di Jakarta.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: M Zainal Arifin
Sorak dan tawa pun pecah, menandai optimisme kontingen muda itu untuk berlaga tanpa rasa takut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Muhammad Masrofi, dalam laporannya menyampaikan bahwa kontingen Jateng siap berlaga di Jakarta pada 1–10 November 2025.
“Untuk POPNAS XVII, kami mengirimkan 429 orang, terdiri dari 339 atlet pelajar, 70 pelatih, dan 20 ofisial,'' kata Masrofi.
''Mereka akan berlaga di 23 cabang olahraga, antara lain angkat besi, atletik, balap sepeda, bola voli, bulu tangkis, dayung, gulat, judo, karate, menembak, panahan, panjat tebing, pencak silat, renang, senam, sepak takraw, sepak bola, taekwondo, tenis, tenis meja, tinju, wushu, serta bola basket,” paparnya.
Sementara itu, untuk Peparpenas XI, kontingen Jawa Tengah terdiri dari 70 orang, meliputi 50 atlet paralympic pelajar, 10 pelatih, dan 10 ofisial.
Mereka akan bertanding di empat cabang olahraga, yakni para atletik, para bulutangkis, para renang, dan para tenis meja.
Masrofi menjelaskan, seluruh atlet telah menjalani pemusatan latihan di Semarang dan Surakarta sejak 25–30 Oktober 2025.
Proses seleksi dilakukan ketat oleh tim teknis gabungan dari KONI Jateng, pengprov cabor, Balai PPLOP, dan para analis keolahragaan, serta berkoordinasi dengan NPCI Jawa Tengah untuk atlet Paralympic.
Dana kegiatan ini, lapor Masrofi, berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah, ditambah dukungan hibah dari BAPOPSI, NPCI, dan Pengprov cabang olahraga.
“Harapan kami tentu mempertahankan prestasi gemilang seperti pada Peparpenas X di Sumatera Selatan, Jawa Tengah meraih juara umum."
"Sedangkan untuk Popnas ke XVI Jateng ada di posisi keempat, harapannya naik ke peringkat tiga bahkan dua atau juara umum,” ujar Masrofi penuh keyakinan.
Baca juga: Sekda Jateng Sumarno: Kebutuhan Dokter di Indonesia Masih Jauh dari Cukup
Di tempat yang sama, Ketua Umum NPCI Jawa Tengah, Osrita Muslim, mengakui bahwa tantangan tahun ini cukup berbeda dibandingkan sebelumnya.
Salah satunya, kata dia, soal perubahan batas usia atlet yang kini mencapai 21 tahun, serta banyaknya atlet baru dalam tim.
"Kami realistis tapi tetap optimis. Meski banyak atlet baru, kami akan berusaha keras mempertahankan gelar juara umum. Pesaing terberat kami masih sama, yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta," ungkap Osrita.
Menurutnya, pembinaan khusus telah diberikan kepada para atlet paralimpik, terutama pada cabang atletik dan renang yang menjadi andalan Jateng.
“Kami fokus pada motivasi dan kesiapan mental, karena sebagian atlet ini baru pertama kali bertanding di tingkat nasional,” imbuhnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.