Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut

BREAKING NEWS: Jasad Nabila Mahasiswi UIN Walisongo Semarang Ditemukan Malam Ini

Jenazah Nabila Mahasiswi UIN Semarang yang hanyut di Sungai Genting Kendal, Jawa Tengah akhirnya ditemukan,

|
Penulis: Dse | Editor: galih permadi
Tribunjateng.com/Restu Dwi Raharjo
DITEMUKAN: Dua jenazah mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang hanyut di kawasan Tubing Jalinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo Kendal kini telah ditemukan pada pencarian hari kedua, Rabu (5/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Jenazah Nabila Yulian Desi Pramesti Mahasiswi UIN Semarang yang hanyut di Sungai Genting Kendal, Jawa Tengah akhirnya ditemukan, Rabu (5/11/2025) malam.

Tribunjateng.com mengklarifikasi ke Puskemas Singorojo I Kendal dan hal itu dibenarkan.

Jenazah masih dalam penjemputan.

Baca juga: Tangis Pecah Iringi Pemakaman Ustaz Labib, Mahasiswa UIN Walisongo Korban Hanyut di Kendal

Ratusan Mahasiswa Berkumpul di Landmark Kampus 3 UIN Menggelar Aksi Tabur Bunga

Duka Warga Boja Kendal: Ibu Tewas Membusuk, Kakak Beradik Nyaris Sebulan Cuma Minum Air Putih

Baca juga: Berita Duka, Riska Amelia Meninggal Dunia

MENUNGGU - Pihak Puskesmas Singorojo I Kendal sedang menunggu jenazah Nabila mahasiswi UIN Walisongo Semarang yang hanyut, Selasa (4/11/2025)
MENUNGGU - Pihak Puskesmas Singorojo I Kendal sedang menunggu jenazah Nabila mahasiswi UIN Walisongo Semarang yang hanyut, Selasa (4/11/2025) (Tribunjateng.com/Deni Setiawan)

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, jenazah ditemukan di sekitar Jembatan Blanten Gemuh Kendal.

Dengan penemuan jenazah Nabila, enam mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah Nabila dibawa ke RSUD Soewondo Kendal.

Data Korban

Data Korban Hanyut

Korban meninggal :

1. Riska Amelia
2. Sifa Nadilah
3. M Labib Rizki
4. Bima Pranawira
5. M. Jibril as Sarafi 
6. Nabila Yulian Desi Pramesti

Korban selamat  (9 Mahasiswa):

7. lLukluul Maksumah
8. Naili nNikmatul Maghfiroh
9. Fina Barisatun Ukyun
10. Tegar Almahdi
11. Siti Fatonatul Ikhwan
12. Vivi Mahmudah
13. Naila Ilma
14. Erin Bunga Damayanti
15. Tanto Alfitansah Putro

Aksi Solidaritas 

Tak kurang dari 400 mahasiswa turut hadir dalam aksi solidaritas untuk enam rekan mereka yang menjadi korban terbawa arus sungai di Singorojo, Kendal.

Kegiatan berlangsung di area Landmark Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (5/11/2025) malam.

Mereka kompak mengenakan baju hitam dalam yang digagas oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang itu.

DOA BERSAMA - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang menggelar doa bersama dan tabur bunga di area Landmark Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (5/11/2025) malam. Acara ini turut dihadiri ratusan mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Mereka kompak mengenakan baju hitam dalam kegiatan ini.
DOA BERSAMA - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang menggelar doa bersama dan tabur bunga di area Landmark Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (5/11/2025) malam. Acara ini turut dihadiri ratusan mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Mereka kompak mengenakan baju hitam dalam kegiatan ini. (TRIBUNJATENG/ F ARIEL SETIAPUTRA)

Kegiatan dimulai sekitar pukul 19.10 WIB malam dimulai dengan doa, kemudian pembacaan puisi, serta kesaksian mahasiswa yang terjun dalam proses evakuasi di lokasi kejadian.

Isak tangis dari sejumlah mahasiswa juga turut mengiringi aksi solidaritas ini.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemasangan foto para korban hanyut diikuti dengan prosesi tabur bunga.

Dalam kesempatan itu, Ketua DEMA Muhammad Mu'tasim billah menyampaikan kaget mendengar peristiwa ini.

"Saat awal mendengar kabar, kami sempat tidak percaya. Dan ternyata ini sebuah accident. Kami malam ini menggelar aksi solidaritas dan doa bersama juga sekaligus arahan dari Rektor," kata dia.

Sebagai langkah yang akan diambil oleh DEMA, pihaknya juga akan meminta evaluasi kepada LPPM UIN Walisongo atas kejadian ini.

"Ini menjadi kritik bagi LPPM selaku penanggung jawab Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kedepannya pengawasan dari kemahasiswaan itu harus ditambah. Karena dosen pendamping itu mengawal dua desa. Kedepan harus satu desa satu pembimbing," ujarnya.

Dalam pembagian kelompok KKN UIN ini, satu kelompok diterjunkan di satu desa berjumlah 15 mahasiswa.

"Kami melihat pengawasan dari para dosen masih minim. Itupun hanya dua atau tiga kali," jelas dia.

Sementara itu, mahasiswa yang turut dalam proses evakuasi M. Yuzrul Rizanul Muna menyebut, saat kejadian seluruh mahasiswa KKN di lokasi tersebut berada di lokasi kejadian.

Hanya saja, untuk yang sembilan orang berada di area pinggir, sehingga mereka bisa selamat saat banjir datang.

"Yang sembilan itu, semua sudah di evaluasi untuk pulang ke rumah atau ditarik oleh pihak kampus," kata Yuzrul.

"Berdasarkan cerita dari kelompok KKN yang menjadi korban. Setelah pulang dari sekolah, mereka mampir ke lokasi yang menjadi objek wisata. Mereka di sana tidak naik perahu, namun sedang bermain air. Namun pada pukul 13.30 terjadi banjir. Ada enam yang kemudian hanyut. Mereka berada di tengah. Ada beberapa yang berusaha menolong namun mereka justru ikut terseret arus," kata dia.(*)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved