Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Sosok KRay Herni: Istri Eks Petinggi Polri yang Menjadi "Peneduh" Perdamaian di Keraton Surakarta

Sosok Kanjeng Raden Ayu (KRay) Herniatie Siana Munasari, atau yang akrab disapa Den Ayu Heny istri eks petinggi Polri yang selalu di dekat PB XIII.

Penulis: Ardianti WS | Editor: raka f pujangga
istimewa
KELUARGA KERATON - Kanjeng Raden Ayu (KRay) Herniatie Siana Munasari, atau yang akrab disapa Den Ayu Heny saat menemui para pelayat yang mendoakan Paku Buwono XIII di Keraton Surakarta 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO — Di balik perjalanan panjang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sarat makna dan nilai budaya, ada sosok perempuan tangguh yang selama ini berjalan dalam diam, namun nyata dalam setiap langkah pengabdiannya.

Dia adalah Kanjeng Raden Ayu (KRay) Herniatie Siana Munasari, atau yang akrab disapa Den Ayu Heny.

Selama ini, publik mungkin belum banyak mengetahui bahwa sosok KRay Herni merupakan istri dari seorang petinggi Polri yang baru saja purna tugas.

Baca juga: Konflik Perebutan Tahta Raja Keraton Surakata, Ini Kata Pengamat Sejarah dan Budaya R.Surojo

Fakta itu selama ini tak pernah ia ungkapkan secara terbuka.

“Bagi saya, pengabdian bukan untuk disorot, tapi dijalani dengan tulus. Saya ingin dikenal bukan karena siapa suami saya, tapi karena apa yang bisa saya lakukan untuk perdamaian,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Kiprah KRay Herni mulai mencuri perhatian sejak tahun 2023, ketika ia hadir dan turut berperan dalam upaya perdamaian di lingkungan Karaton Surakarta.

Dalam masa-masa penuh ujian dan perbedaan pandangan di internal keraton, sosoknya menjadi peneduh di tengah gelombang, menghadirkan semangat damai dan persaudaraan di antara para keluarga besar keraton.

“Saya hadir di tahun 2023 untuk perdamaian,” ujarnya.

Ia hanya ingin menjaga harmoni di lingkungan Keraton Surakarta.

Di saat-saat sulit ketika Sinuhun Pakoe Boewono XIII tengah sakit hingga wafat, Den Ayu Heny senantiasa hadir. 

“Saat beliau sakit sampai tidak ada pun, saya selalu ada,” katanya.

KRay Herni dikenal luas di lingkungan keraton karena keinginannya menjaga perdamaian dan meneruskan nilai-nilai luhur.

Keberadaannya menjadi simbol perempuan Jawa yang tetap kokoh dalam kelembutan, dan bijak dalam kesederhanaan. 

Meski tak banyak muncul di hadapan publik, Den Ayu Heny terus menjadi bagian penting dalam perjalanan Keraton Surakarta

Ia selalu berusaha menghidupkan makna leluhur di balik tembok megah Sasana Parasedya dan Sasana Sewaka.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved