Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Massa Bacakan Puisi Marsinah, Demo Ribuan Eks-Karyawan Sritex Tuntut Pesangon

Ribuan eks-karyawan Sritex membacakan puisi tentang Marsinah saat demo menuntut pembayaran pesangon dan THR mereka.

Penulis: Yayan | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Selasa 11 November 2025 

  • Ribuan mantan pekerja PT Sritex menggelar aksi di depan pabrik lama mereka di Sukoharjo, menuntut pembayaran pesangon dan THR yang belum diterima sejak perusahaan dinyatakan pailit sembilan bulan lalu.
  • Kuasa hukum Asnawi menyebut ada 8.475 eks-karyawan yang masih menunggu hak-hak mereka dibayarkan. 
  • Ketua Solidaritas Eks-Karyawan Sritex, Agus Wicaksono, menilai kurator lamban menyelesaikan lelang aset untuk pembayaran hak-hak karyawan yang mencapai Rp 380 miliar, mereka juga menuntut pergantian kurator.

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Ribuan mantan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menggelar aksi demonstrasi, di depan bekas pabrik tekstil tersebut yang berada di Banmati, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11).

Mereka menuntut agar kurator yang menangani kepailitan PT Sritex segera membayarkan hak-hak eks-buruh berupa pesangon, tunjangan hari raya (THR), dan lainnya.

Peserta aksi kompak mengenakan pakaian serba hitam dengan pita merah-putih di lengan. Mereka berkumpul sejak pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Eks Karyawan Sritex Tuding Kurator Ingkar Janji, THR dan Pesangon Belum Juga Diberikan

Baca juga: Aktivis 98 Sebut Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto dan Marsinah Bersamaan Bentuk Absurditas Sejarah

TUNTUT HAK DIBAYARKAN - Sekitar 1.200 mantan karyawan Sritex menggelar aksi demonstrasi di bekas pabrik tempat mereka dulu bekerja, menuntut kurator agar segera menuntaskan pembayaran hak-hak mereka, Senin (10/11). 
TUNTUT HAK DIBAYARKAN - Sekitar 1.200 mantan karyawan Sritex menggelar aksi demonstrasi di bekas pabrik tempat mereka dulu bekerja, menuntut kurator agar segera menuntaskan pembayaran hak-hak mereka, Senin (10/11).  (Tribun Jateng/Wahyu Ardianti Woro Seto)

Aksi dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa. Setelah itu, sejumlah eks-karyawan Sritex melakukan orasi dan membacakan puisi tentang Marsinah, yang mereka anggap sebagai pahlawan simbol perjuangan buruh.

Kuasa hukum mantan karyawan Sritex, Asnawi mengatakan aksi yang diikuti 1.200-an orang ini  merupakan inisiatif dari para mantan pekerja yang merasa perjuangan mereka belum mendapatkan titik terang.

Sejak perusahaan dinyatakan pailit sembilan bulan lalu, hak-hak karyawan belum dipenuhi.

“Para pekerja ini sudah menunggu sembilan bulan, katanya September atau Oktober selesai, tapi kenyataannya belum ada titik terang,” ujar Asnawi.

Asnawi mengatakan, mantan pekerja Sritex berharap hak-hak mereka segera dibayarkan.

Selain menuntut kepastian pembayaran hak, para mantan karyawan juga meminta gaji mereka yang dipotong pada Februari 2025 dengan nilai sekitar Rp 2 miliar segera dibayarkan di luar proses kepailitan.

"Karena dana tersebut tidak terkait langsung dengan aset yang masuk dalam proses lelang," terangnya.

Asnawi menyebut, sebanyak 8.475 mantan karyawan Sritex menunggu hak-haknya dibayar.

Ia menambahkan, banyak para mantan karyawan Sritex yang tidak bekerja hingga sekarang karena sudah memasuki usia tidak produktif.

"Mereka sangat menanti sekali karena banyak yang belum bekerja sampai sekarang, yang bekerja hanya sebagian saja. Apalagi sebagian dari mereka usianya sudah usia yang tidak produktif," ucapnya.

Ketua Solidaritas eks-Karyawan Sritex, Agus Wicaksono, menyampaikan bahwa aksi damai digelar karena kurator dianggap bekerja lambat dalam menuntaskan proses lelang aset dan pembayaran hak karyawan.

Menurut Agus, seharusnya pelelangan aset sudah dilakukan antara Agustus hingga Oktober 2025. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved