Longsor di Majenang Cilacap
Kades Cibeunying Cilacap Ungkap Tanda-Tanda Longsor Sudah Muncul Sejak Dua Hari Sebelumnya
Kepala Desa Cibeunying mengungkap bahwa tanda-tanda longsor sebenarnya sudah muncul sejak dua hari sebelumnya.
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, meninggalkan luka mendalam bagi warga yang kehilangan rumah dan anggota keluarga.
Kepala Desa Cibeunying, Lili Warli, menggambarkan bahwa bencana ini sebenarnya telah didahului tanda-tanda sejak dua hari sebelum kejadian karena hujan tanpa henti.
"Sejak Selasa dan Rabu hujan deras terus turun, dan kami melihat jalan di perbatasan Cibuyut mulai ambles," kata Lili Warli menggambarkan gejala awal yang semakin mengkhawatirkan, Jumat (14/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa retakan dan penurunan tanah semakin nyata hingga pada Kamis (13/11/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB, sebuah longsor besar menerjang pemukiman.
"Semakin hari semakin turun, dan tadi malam tepat pukul 20.00 WIB tanah langsung longsor," ungkapnya.
Warga yang tinggal di bagian atas lereng sudah diingatkan sejak pagi, namun wilayah yang justru tertimbun ternyata berada pada lokasi yang sebelumnya dianggap aman.
"Untuk yang di atas sudah kami ingatkan, tetapi lokasi ini kami prediksi tidak longsor sehingga belum sempat kami beri peringatan," ujarnya menyesal.
Baca juga: Detik-Detik Rumah Rata Tanah Akibat Longsor di Majenang Cilacap, Kisah Yayung Selamatkan Dua Anaknya
Data desa mencatat total 16 rumah tertimbun, masing-masing 8 di Dusun Tarukahan dan 8 di Dusun Zibuyut.
"Di Dusun Tarukahan ada 65 KK dan di Cibuyut sekitar 250 KK, dan yang tertimbun ada 16 rumah," jelas Lili.
Hingga Jumat pagi, tercatat 46 warga terdampak, dengan tiga orang ditemukan meninggal, sementara satu warga selamat, dan 20 masih dalam pencarian oleh tim gabungan.
"Tadi malam sudah ditemukan dua warga meninggal dan satu selamat, dan siang ini atau orang meninggal, 20 orang masih dicari," katanya.
Sebagian warga yang selamat memilih mengungsi ke rumah saudara.
"Banyak yang ke keluarga masing-masing," tutur Lili.
Terkait pemakaman para korban, pemerintah desa memastikan semuanya akan dimakamkan di pemakaman umum wilayah setempat sesuai tradisi keluarga.
"Tidak ada makam massal, semuanya di pemakaman umum Dusun Tarukahan karena keluarganya ada di sini," tegasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251114_Pencarian-korban-hilang-longsor-Cibeunying-Cilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.