Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

Terungkap, Tanda-tanda Sebelum Longsor Terjang 2 Dusun di Majenang Cilacap: Retak 25 Meter

Desa Cibeunying sebelumnya sudah mengalami penurunan tanah hingga dua meter dan retakan tanah sepanjang sekira 25 meter.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
MENCARI KORBAN - Tim gabungan berjibaku mencari korban longsor di Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (14/11/2025) sore. 

Analis Stasiun Klimatologi BMKG Jateng, Zauyik menjelaskan, tanah longsor Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya akumulasi curah hujan harian dengan intensitas sedang hingga lebat pada 8-11 November 2025.

“Majenang dari analisis awal musim hujan sudah masuk musim hujan sejak pertengahan Agustus 2025,” ujar Zauyik seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025). 

Selain itu, tanah longsor terjadi karena rekahan tanah di wilayah tersebut sebelum terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.

Baca juga: Saat Edi Selamat dari Longsor di Majenang Cilacap: Tiba-tiba Gelap, Hanya Terdengar Suara Gemuruh

Kisah Muhammad Diusir Istri dan Anak Karena Merawat Ibu, Dipaksa Narik Becak Saat Sakit

Irfan Syok Sopir Rekannya Tewas, Posisi Telungkup di Kabin Truk, Terparkir di Kaliwungu Kendal

Longsor di Luar Prediksi

Longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Desa Cibeunying, Lili Warli mengatakan, sebelum kejadian sempat muncul tanda-tanda pergerakan tanah berupa jalan yang amblas, tepatnya di perbatasan Dusun Cibuyut dan Nagari.

"Sudah ada tanda-tanda, terutama di perbatasan Cibuyut dengan Nagari."

"Kami cek lokasi, ada jalan yang amblas di sana. Semakin hari, jalan itu semakin turun," ungkap Lili, Jumat (14/11/2025).

Pihaknya juga sebenarnya telah memberikan peringatan kepada warga di Dusun Cibuyut. Namun untuk peristiwa di Dusun Tarukahan yang berada di bawahnya justru di luar prediksi.

"Sehingga kami belum sempat mengingatkan yang di sini," jelas Lili.

Hal senada juga disampaikan Bupati Syamsul Aulia Rachman saat mengunjungi lokasi bencana.

Syamsul menjelaskan bahwa longsor terjadi setelah retakan tanah di area perbukitan Cibeunying semakin melebar akibat hujan deras yang mengguyur sejak sore hari.

Retakan tersebut kemudian runtuh sekira pukul 19.20.

Syamsul mengungkapkan bahwa pemerintah daerah sebenarnya telah melakukan upaya mitigasi awal. Namun kajian geologi belum dapat dilakukan segera karena fokus tim berada di desa lain yang juga rawan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved