Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TRIBUN JATENG HARI INI

Imam Teriak Takbir saat Longsor Terjang Desa Cibeunying

Tiga orang meninggal dunia dan 20 orang lainnya hilang saat longsor menerjang Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Kamis (13/11/2025) malam.

Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Zainal Arifin
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Sabtu 15 November 2025 

Pada Jumat pukul 17.00, operasi SAR ditutup sementara untuk evaluasi dan pemulihan kondisi personel.

Operasi akan dilanjutkan kembali, pada Sabtu (15/11/2025) pagi ini mulai pukul 07.00.

Kepala Kantor Basarnas Pos SAR Cilacap, M Abdullah, menjelaskan penghentian sementara dilakukan setelah seluruh unsur SAR yang berada di lintasan evakuasi melihat peningkatan risiko longsor susulan.

 "Operasi SAR dihentikan sementara karena terkendala cuaca yang hujan dan tanah yang masih labil yang dapat membahayakan petugas," ujar Abdullah.

Meski begitu, ia menegaskan pencarian tetap akan dioptimalkan begitu kondisi memungkinkan.  

Keselamatan tim menjadi prioritas utama dalam operasi ini.

"Proses pencarian tidak ada target berapa hari, tapi biasanya tujuh hari.  Namun akan tetap dilaksanakan secara maksimal," lanjutnya.

Tanah labil

Abdullah menjelaskan, longsoran besar yang terjadi, pada Kamis malam, menyapu area seluas kurang lebih 32.000 meter persegi.

"Untuk ketinggian bukit ini data di kami sampai dengan 60 meter. Luncuran itu, kalau kami lihat dari titik awal terjadinya longsoran sampai ke sini, sekitar 540 meter," ujar Abdullah.

Baca juga: BPBD Kabupaten Semarang Kirim Tim Bantu Pencarian Korban Hilang Longsor Cilacap

Menurutnya, arah longsoran tidak mengikuti aliran sungai seperti yang lazim terjadi pada bencana tanah longsor.

"Kalau saya lihat malah bukan mengikuti alur sungai, tapi mengikuti alur rendahnya vegetasi alam. Jadi kalau kita lihat tadi ada genangan, itu malah ada sungai yang terlewati," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan mengatakan, longsor dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi, sejak Kamis sore, dan kondisi kontur tanah yang labil.

"Material tanah tebing kemudian ambruk dan menimbun permukiman warga sekitar pukul 20.00," kata Budi. 

Pernyataan bupati 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved