Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Pedagang di Demak Menjerit, Akibat MBG Harga Kebutuhan Pokok Ganti Harga

Pedagang di Pasar Mranggen, Kabupaten Demak, mengeluhkan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir

Penulis: faisal affan | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Faizal M Affan
HARGA SEMBAKO NAIK - Satu di antara pedagang di Pasar Mranggen Kabupaten Demak mengeluhkan harga kebutuhan pokok mulai naik sejak adanya program MBG dari pemerintah, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Sejumlah pedagang di Pasar Mranggen, Kabupaten Demak, mengeluhkan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. 

Kenaikan harga tersebut diduga terjadi akibat meningkatnya permintaan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah.

Pedagang menyebutkan, serapan bahan pangan dalam jumlah besar menyebabkan stok di pasaran menurun sehingga memicu kenaikan harga. 

Kondisi ini dirasakan hampir di seluruh komoditas yang umum digunakan dalam penyediaan menu MBG.

Baca juga: "Sekarang Sayur Mahal, Mau Beli Apa Mbak?" Curhat Sumiatun saat Kenaikan Harga di Pasar Kendal

Yayuk, satu di antara pedagang di Pasar Mranggen, mengatakan harga cabai menjadi komoditas yang paling mengalami lonjakan.

“Terutama cabai rawit merah dan cabai rawit keriting. Biasanya sekilo Rp 30 ribu, sekarang jadi Rp 50 ribu. Itu sejak ada MBG,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

Selain cabai, sejumlah kebutuhan pokok lain juga mengalami kenaikan, seperti bawang merah, bawang putih, buncis, selada, kacang panjang, minyak goreng, serta telur ayam.

“Minyak goreng sekarang susah dicari. Kalau ada, harganya tinggi. Buncis dan selada juga naik. Hampir semua bahan yang sering dipakai untuk MBG harganya naik dua kali lipat,” tambahnya.

Yayuk mengaku kenaikan harga berdampak pada penurunan daya beli masyarakat sehingga aktivitas jual beli di pasar menjadi lesu.

“Mau jual murah, saya rugi. Jual dengan harga tinggi, pembeli tidak jadi beli. Belinya juga sedikit,” ungkapnya.

Meski demikian, ia berharap pemerintah dapat menyiapkan langkah stabilisasi agar pasokan kebutuhan pokok tetap terjaga.

“Yang butuh makan bukan hanya anak sekolah. Masyarakat lain juga sama. Kalau orang kaya mungkin tidak terasa, tapi kasihan konsumen menengah ke bawah,” katanya.

Yayuk berharap pengendalian harga dapat segera dilakukan mengingat masa Natal dan Tahun Baru biasanya memicu peningkatan permintaan.

“Semoga ada pengendalian harga. Ini belum Natal sudah naik seperti ini, apalagi nanti menjelang Tahun Baru,” tutupnya. (afn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved