Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Harga Singkong Anjlok, Ekstensifikasi Tebu Jadi Harapan Baru Petani Purbalingga

Di tengah anjloknya harga singkong, progam ekstensifikasi tebu dari Kementrian Pertanian kini mulai membuka harapan baru

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: muh radlis
IST
SOSIALISASI - Dinas Pertanian Purbalingga saat melakukan sosialisasi kepada para petani tebu terkait progam ekstensifikasi tebu di Kecamatan Pengadegan. dok. Dinpertan Purbalingga 


Adapun, menurutnya terdapat dua pola penjualan yang bisa dilakukan oleh petani, yakni petani dibayar langsung berdasarkan hasil gula yang diperoleh atau petani menjual tebu langsung dan dihargai Rp71 ribu per kwintal dengan rendemen minimal 7 persen. 


Lebih lanjut, meskipun progam tersebut sudah disosialisasikan, namun realisasi baru diperkirakan berjalan di tahun depan. 


"Karena saat ini petani sudah terlanjur menanam singkong, jagung bahkan pepaya. Sehingga tidak bisa langsung dialihkan," tuturnya. 


Namun menurutnya petani tetap menyambut positif dengan adanya progam ini. 


"Petani jelas senang. Dibanding singkong, memang tebu ini lebih menjanjikan. Dan syaratnya menang harus lahan kering, bukan sawah," ujarnya. 


Untuk diketahui saat ini data statistik mencatat luasan lahan gebu di Purbalingga mencapai sekitar 153 hektare. Padahal pada 2013, Purbalingga pernah mencapai lebih dari 1.000 hektare ketika pemerintah menargetkan swasembada gula. 


"Saat itu pernah ada, tapi progam terhenti karena pabrik gula tidak mampu menyerap hasil, sehingga harga pun anjlok dan membuat petani trauma," terangnya. 


Pihaknya memastikan, kondisi tersebut saat ini berbeda. 


"Harga sudah dipatok pemerintah, jadi jaminan pembelian pasti ada. Tinggal di transportasi nya. Jadi tidak ada alasan lagi harga tebu turun, " katanya. 


Sementara itu, meski dukungan anggaran baru turun di akhir tahun dan progam belum bisa berjalan optimal, pihaknya tetap berharap tahun depan petani sudah mulai beralih untuk menanam tebu. 


"Sosialisasi sudah, PPL juga sudah paham. Tinggal actionnya saja tahun depan ketika petani sudah siap tanam. Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved