Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Di Balik Kisah Siswa SMPN Tangsel yang Diduga Dibully hingga Meninggal: Asal Nulis Ditendang

Kasus Bullying berujung seorang siswa meninggal terjadi di  SMP Negeri di Tangerang Selatan

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Iqbal/Tribunjateng
Ilustrasi. Foto: Pelajar SMA Negeri 1 Blora saat jalan sehat dengan membawa poster terkait stop bullying, Selasa (1/10/2024). 

Ringkasan Berita:
  • MH diduga mengalami intimidasi oleh teman sekelasnya sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
  • Menurut ibunya, Y (38), perlakuan tersebut tidak hanya berupa ejekan, tetapi juga kekerasan fisik.
  • Puncak kekerasan terjadi pada Senin (20/10/2025), ketika kepala MH dihantam menggunakan kursi besi oleh rekan sekelasnya.

 

TRIBUNJATENG.COM – Kasus Bullying berujung seorang siswa meninggal terjadi di  SMP Negeri di Tangerang Selatan.

MH (13), siswa kelas I, menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025) pagi. 

Kisah MH ini menjadi sorotan dimana ia diduga menjadi korban perundungan sejak awal masuk sekolah.

Perundungan yang diterima MH memperparah kondisi kesehatannya yang ternyata memiliki penyakit yang sebelumnya tak terdeteksi.

Baca juga: Usai Viral Kasus Bullying SMPN 1 Blora, Guru Alami Dilema Tangani Siswa Nakal

Kabar duka ini kembali membuka rangkaian peristiwa yang dialami MH, mulai dari dugaan kekerasan di sekolah, penanganan medis yang panjang, hingga temuan kesehatan lain yang baru diketahui menjelang ia meninggal.

Berawal dari perundungan yang berulang

MH diduga mengalami intimidasi oleh teman sekelasnya sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Menurut ibunya, Y (38), perlakuan tersebut tidak hanya berupa ejekan, tetapi juga kekerasan fisik.

“Sering ditusukin sama sedotan tangannya. Kalau lagi belajar, ditendang lengannya. Asal nulis ditendang, sama punggungnya itu dipukul,” kata Y.

Puncak kekerasan terjadi pada Senin (20/10/2025), ketika kepala MH dihantam menggunakan kursi besi oleh rekan sekelasnya.

Sejak saat itu, kondisi korban terus menurun hingga harus menjalani perawatan intensif.

Awalnya MH dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Tangerang Selatan.

Namun karena kondisinya tidak membaik, ia dirujuk ke RS Fatmawati pada Minggu (9/11/2025).

Pada Selasa (11/11/2025), MH masuk ruang ICU dengan intubasi.

Sejak itu, kondisinya terus kritis. Hingga pada Minggu (16/11/2025), pendamping dari LBH Korban, Alvian, menerima kabar duka sekitar pukul 06.00 WIB dari keluarga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved