Setelah Viral Guru Banting Nasi Kotak, Dugaan Pungli Ratusan Juta Diungkap, Kepsek Dicopot
Dugaan pungli ratusan juta rupiah terungkap pasca-viral seorang guru honorer membanting nasi kotak
TRIBUNJATENG.COM - Dugaan pungli ratusan juta rupiah terungkap pasca-viral seorang guru honorer membanting nasi kotak.
Guru yang melakukan tindakan membanting nasi kotak dan temannya diberhentikan, sementara kepala sekolah dicopot dari jabatannya.
Kisruh guru banting nasi kotak ini terjadi di SD Negeri 021 Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Baca juga: Klarifikasi Deni Sister Hong Lombok MUA Pria yang Pakai Jilbab, Kagum dengan Jilbab
• Daftar 5 Benda yang Membuat Rumah Dipenuhi Energi Negatif, Segera Singkirkan!
Setelah seorang guru honorer berinisial YH menjadi sorotan publik.
Rekaman video yang beredar luas menunjukkan YH melemparkan sebuah nasi kotak di depan para guru dan murid, tepat di halaman depan kelas.
Insiden tersebut berlangsung pada Senin (10/11/2025), sesaat setelah kegiatan sosialisasi anti-perundungan yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Negeri Kampar bersama Dinas Pendidikan setempat.
Dalam video itu, sejumlah siswa terlihat terdiam menyaksikan suasana tegang yang tiba-tiba pecah.
“Nasi ini bukan nasi MBG. Tapi hadiah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, setelah sosialisasi bullying,” kata YH kepada wartawan, dikutip dari Kompas.com.
YH menjelaskan bahwa tindakan membanting kotak makanan itu dipicu perbedaan pendapat mengenai cara pendistribusian nasi kotak.
Ia mengusulkan pembagian dilakukan di dalam kelas agar lebih tertib, sementara beberapa guru lain mendesak agar makanan itu langsung dibagikan saat itu juga.
“Alasan kami membanting karena para guru meminta agar diberikan cepat. Setelah saya banting itu, guru tidak terima dengan sikap saya,” jelasnya.
Pihak sekolah belum memberikan klarifikasi resmi ketika video tersebut menghebohkan dunia maya.
Munculnya Dugaan Pungli
Dua hari setelah kejadian, tepatnya Rabu (12/11/2025), ratusan orang tua dan siswa mendatangi sekolah untuk menggelar demonstrasi.
Awalnya, aksi itu bertujuan menuntut penindakan atas perilaku guru yang dianggap tidak pantas.
Namun protes tersebut justru berkembang menjadi pengungkapan dugaan pungutan liar (pungli) yang selama ini mereka rasakan.
| Memperkuat Program Speling sebagai Model Baru Layanan Spesialistik Berbasis Inklusi |
|
|---|
| Klarifikasi Deni 'Sister Hong Lombok' MUA Pria yang Pakai Jilbab, Kagum dengan Jilbab |
|
|---|
| Pilot Project Berhasil, Kejuaraan Hydroplus Junior Badminton Akan Diperluas ke Semua Jenjang Sekolah |
|
|---|
| 9 Layanan Kesehatan Gratis di Alun-alun Kudus Banjir Peminat, Puspita Manfaatkan Layanan USG Gratis |
|
|---|
| 2 Pengendara Motor Tewas Tabrak Truk Antre Solar di SPBU |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113-_-Guru-SDN-021-Tarai-Bangun-Banting-Nasi-Kotak.jpg)