Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Memperkuat Program Speling sebagai Model Baru Layanan Spesialistik Berbasis Inklusi

Program Speling (Spesialis Keliling) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Dokter Edy Priyanto, Sp.OG (K) 

Oleh: Dokter Edy Priyanto, Sp.OG (K)

PROGRAM Speling (Spesialis Keliling) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, adalah sebuah terobosan progresif dan patut mendapat apresiasi. Tentu dalam upaya nyata mendekatkan layanan kesehatan spesialis kepada masyarakat di pelosok.  

Inisiatif ini secara fundamental menjawab tantangan geografis dan sosio-ekonomi, yang selama ini membatasi masyarakat di daerah terpencil. Utamanya untuk mendapatkan layanan spesialistik. Sebuah komitmen yang sejalan dengan visi kepemimpinan daerah yang telah berkomitmen pada pembangunan berkeadilan dan menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas.

Aspek Keberhasilan Speling: Pemerataan Akses dan Deteksi Dini

Efektivitas Speling bisa diukur dari tiga aspek keberhasilannya: pemerataan akses, peningkatan kapasitas preventif, dan pembangunan kepercayaan sosial.

Program ini secara efektif telah menekankan pada pemerataan akses akan layanan spesialis. Dengan membawa dokter spesialis langsung ke desa-desa. Hambatan biaya dan waktu yang harus dikeluarkan masyarakat untuk berpergian ke pusat kota menjadi nihil.

Ini adalah investasi sosial yang luar biasa. Memastikan hak fundamental atas kesehatan dipenuhi. Secara tidak langsung, menurunkan potensi kemiskinan akibat biaya akses ke fasilitas kesehatan yang membengkak.

Lebih jauh, kehadiran Dokter Spesialis di lapangan meningkatkan kapasitas kesehatan lokal dalam fungsi deteksi dini (screening). Identifikasi penyakit pada stadium awal, yang dimungkinkan dilakukan oleh keahlian spesialis bisa terealisasi. Ini memiliki dampak signifikan dalam memotong rantai progresi penyakit.

Bukan sekadar masalah pengobatan, tetapi juga strategi manajemen kesehatan yang baik. Pada akhirnya, akan mereduksi morbiditas jangka panjang dan mengoptimalkan pemanfaatan anggaran kesehatan.

Selain aspek klinis, Speling adalah wahana edukasi yang dinamis. Para Dokter Spesialis berfungsi sebagai katalisator perubahan perilaku sehat, sekaligus mentor bagi tenaga kesehatan primer di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) setempat. Interaksi langsung ini menciptakan umpan balik positif, yang menguatkan trust masyarakat terhadap sistem kesehatan. Disamping mendorong partisipasi aktif dalam upaya promotif-preventif.

Transformasi Tantangan menjadi Penguatan Sistem

Namun, untuk memastikan Speling bertransformasi dari program yang baik menjadi model unggul, tantangan yang diidentifikasi harus dilihat sebagai momentum untuk menyempurnakan sistem. 

Pertama, soal sinergi kebijakan dan rujukan lanjutan. Isu krusial mengenai pasien yang ‘menggantung’ setelah screening dan hambatan rujukan yang terkendala regulasi BPJS, adalah titik intervensi strategis. Semestinya bisa diselesaikan di tingkat kebijakan. 

Pemerintah Provinsi Jateng harus memimpin inisiasi mekanisme rujukan terintegrasi khusus untuk pasien Speling. Hal ini menuntut adanya sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi dan stakeholder terkait. Berani mendefinisikan kasus rujukan Speling sebagai prioritas.

Kedua, logistik medis dan efisiensi operasional. Dari segi operasional, akurasi diagnosis spesialis bergantung pada dukungan logistik dan teknologi. Pengadaan dan pemeliharaan alat penunjang portabel yang mumpuni, seperti perangkat USG dan laboratorium sederhana, jadi sebuah keharusan. Ini bukan soal biaya, tetapi investasi vital untuk memastikan kualitas layanan setara dengan standar rumah sakit rujukan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved